Lihat ke Halaman Asli

Andika Amar Prasetya

Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta

Mahasiswa MBKM UNS Berpartisipasi dalam Gerakan Pengendalian OPT Wereng Batang Coklat di Plupuh, Sragen

Diperbarui: 23 Juni 2024   10:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para petani berbondong-bondong mengikuti Gerdal (Gerakan Pengendalian)/dokpri

Pada tanggal 24 April 2024, mahasiswa dari Program Magang Berbasis Kemasyarakatan (MBKM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta turut serta dalam kegiatan pengendalian hama Optama (OPT) wereng batang coklat di lahan kelompok tani Sarwo Rukun 5, Desa Jabung, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah merebaknya serangan wereng batang coklat yang dapat merusak tanaman padi yang baru ditanam di musim tanam ini.

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh anggota kelompok tani Sarwo Rukun 5, penyuluh pertanian, serta Pembina Organisasi Perangkat Daerah Pertanian (POPT). Dalam upaya pencegahan ini, mahasiswa MBKM UNS terlibat aktif dalam proses sosialisasi dan penyemprotan massal pestisida nabati.

Acara dimulai pada pukul 07.00 WIB dengan sesi sosialisasi yang dipimpin oleh POPT mengenai penggunaan pestisida nabati yang ramah lingkungan. Penyuluh pertanian juga memberikan edukasi mengenai cara mengidentifikasi wereng batang coklat dan gejala serangan pada tanaman padi.

Setelah sosialisasi, seluruh peserta, termasuk mahasiswa MBKM UNS, melanjutkan kegiatan dengan penyemprotan massal dan serentak menggunakan pestisida nabati. Langkah ini diambil untuk meminimalisir kerugian petani akibat serangan wereng batang coklat yang dapat mengakibatkan penurunan hasil panen secara signifikan. Acara ditutup dengan pembagian pesnab kepada para petani yang hadir di acara tersebut.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi kelompok tani setempat tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa MBKM UNS dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat di perkuliahan untuk kepentingan masyarakat.

Gerakan pengendalian hama seperti ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengatasi masalah serangan OPT yang mengancam ketahanan pangan di Indonesia. Dengan kerjasama antara kelompok tani, penyuluh pertanian, pemerintah daerah, dan mahasiswa, diharapkan dapat tercipta pertanian yang lebih berkelanjutan dan produktif di masa yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline