Cerita lucu anak Medan berikut ini. saya baca berulang di WA Grup yang saya ikuti.
Awalnya ada yang berbagi cerita tanpa menyebut sumbernya
Ternyata cerita itu ramai dibaca dan dikomentari.
Yang berikut ini hanya sebagiannya saja. Sayang jika cerita lucu itu tidak dinikmati juga yang tidak ikutan grup.
Yuk kita simaknya.
Ini cerita tentang masa kecilku di Medan. Kami punya tetangga yang kami panggil Uwak Muka, karena dia tinggal di muka rumah kami. Di halaman rumahnya yang lebar, kami biasa main guli, alip berondok dan patok lele juga kuda tunggang. Kalau main kuda tunggang, ada kawanku yang suka main jerahap. Jadi dia jarang kami ajak main. Dia pun merajuk dan ngga mau cakapan lagi sama kami. Dia eskete-in kami tapi kami los-in aja.
Waktu SD, ada satu kawanku yang kerja bapaknya mocok-mocok dan mamaknya jualan kede sampah. Biasanya aku suka disuruh beli minyak lampu sama minyak makan ke kede mamaknya itu. Jadi, aku main ke rumahnya sambil bawa jerigen. Biasanya bapaknya suka duduk di teras rumahnya sambil nulis kupon porkas dan merokok kompil.
Kawanku itu punya satu abang, satu kakak dan satu adik perempuan. Abangnya agak jontik dan getek . Asal ada anak gadis yang lewat suka diperlinya. Tapi ngga ada pulak yang open
Kalau kakaknya yang perempuan itu terkenal pantat berasap, pantang nengok cowok punya kereta bagus pasti dikepeknya.
Adiknya yang perempuan paling cantik dan baik. Tapi rambutnya yang panjang jarang ditocang dan lebih sering digerbang. Jadi suka semak nengoknya.
Untunglah kawanku itu anaknya asoy dan selow. Kawannya juga banyak. Agak-agak leboi juga anaknya. Tapi kok aku bisa lupa siapa namanya...
Udah, kekgitu aja ceritanya, kalau ngga ngerti bacanya, berarti bukan anak Medan
Enak kali ku rasa membaca cerita Medan kau ini. Jadi ingat pulak aku ke masa kecilku waktu di Medan. Kami dulu tinggal di kampung Pandau antara Sungai Kera dan jalan Melaka. Persisnya di jalan Teluk Betung. Aku lahir di sana ditangani bidan.
Aku sempat jumpa sama mak bidan itu waktu umurku 6 tahun. Rumahku itu sudah tidak ada. Sudah di jual tidak lama setelah ayah meninggal .