[caption id="attachment_148408" align="aligncenter" width="500" caption="jalan tol semenanjung malaysia, foto rudi esape"][/caption] Hari libur dua hari kemarin, sabtu dan minggu saya manfaatkan untuk jalan jalan menikmati jalan trans semenanjung dari Kuala Lumpur ke Cameron Hightland, jalannya lebar dua arah, mulus dan lancar. Semenanjung Malaysia ini mirip dengan Sumatera, baik alam maupun kondisi tanah serta lingkungan hidup hayatinya, berbukit dan berkelok kelok. Indah nian. Jika di Sumatera Barat ada kelok 44 , kelok ampek puluah ampek, disini juga banyak, malah kelok 100 , kelok saratui pun banyak. Banyak orang Indonesia dari Sumatera lalu menyeberang ke Semenanjung untuk bebagai macam keperluan, bukan hanya untuk berpariwisata atau menjadi TKI dan TKW di Malaysia, banyak anak muda Indonesia yang melanjutkan belajar S2 dan S3 di Semenanjung. Tidak hanya di Kuala Lumpur, tetapi juga di perguruan tinggi yang ada ada di Johor, Selangor, Melaka Negeri Sembilan, Ipoh, Perak, Trengganu dan Kelantan. Informasinya tidak kurang dari 15.000, lima belas ribu mahasiswa Indonesia saat ini belajar di berbagai perguruan tinggi di Semenanjung Malaysia, huebatkan. Siapa dulu dong. Sabtu kemarin di tempat istirahat jalan tol, untuk sarapan pagi sebelum melanjutkan perjalanan, saya berjumpa dengan satu keluarga dari Sumatera yang juga akan jalan jalan, tujuannya kebetulan sama, dari keluarga itu, seorang ibu bercerita dia sudah lama berbisnis di Kuala Lumpur dan sedang mengantar keluarga jalan jalan, katanya ada 6 keluarganya dari Padang saat ini sedang belajar di Semenanjung Malaysia, 4 orang S2 dan 2 orang S3, lebih murah dibanding belajar di Jawa jelasnya dan lebih terjamin waktu selesainya. Nah Lho. Persoalan lain transportasi murah tambahnya, dari Sumatera melalu laut cuma 46 ringgit, kurang lebih 150 ribu rupiah, sudah sampai di pelabuhan klang atau melaka. coba ke jawa mana ada 150 ribu rupiah sampai, naik apa dia setengah bertanya. Terbayangkan, jika jalan trans Sumatera sudah jadi, 150.000 rupiah pasti bisa.......kapan ya. Yuk kita mikir bersama, yuk Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H