Lihat ke Halaman Asli

Riyadhah dan Produktivitas

Diperbarui: 2 September 2015   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam perpektif tasawwuf Islam, terma riyadhah adalah salah satu terma teknis yang sangat lekat dengan perikehidupan kaum sufi. Artinya, mereka yang menempuh jalan menuju keridhaan Ilahi sebagaimana yang dilalui oleh para sufi, mesti mendisiplinkan jiwanya untuk menetapi (baca: mengonsistensikan) suatu latihan ruhaniyah yang akan menghantarkan jiwanya menuju kesucian, kebersihan, dan kejernihan, sebagai prasyarat meraih limpahan-limpahan karunia Ilahiyah (fayd al-Rahmaan).

Menurut kaum sufi, jiwa mesti ditempa dengan mendisiplinkan serangkaian latihan ruhaniyah yang ketat. Ada di antara mereka yang sangat mendisiplinkan ibadah dan amaliyah sunnah dengan sedemikian tepat waktu. Artinya juga, riyadhah yang mereka amalkan secara tidak langsung sangat berhubungan dengan upaya mengoptimalisasikan potensi waktu yang ada dengan aktivitas-aktivitas yang bermanfaat nan produktif.

Dalam sejarah tokoh-tokoh besar sufi, di samping mereka terkenal sebagai seorang ‘alim, ‘abid, dan predikat-predikat agung lainnya, tidak sedikit dari mereka yang dikenal sangat produktif menghasilkan karya-karya monumental, yang bahkan tetap menjadi rujukan umat Islam sampai sekarang. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline