Lihat ke Halaman Asli

Andi Juan

Mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Katolik Widya Mandira Kupang

Nostalgia Permainan Masa Kecil di Tengah Gempuran Teknologi

Diperbarui: 30 Mei 2024   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pinterest/ShivalMusical Beats

Di masa kecil, dunia permainan anak terasa begitu sederhana namun menyimpan kenangan yang tak terlupakan. Saat itu, teknologi belum secanggih sekarang, sehingga anak-anak memanfaatkan apa yang ada di sekitar mereka untuk bermain. Namun, seiring perkembangan zaman, banyak permainan masa kecil yang kian terlupakan dan tersingkir oleh kemajuan teknologi.

Ingatan akan kembali memutar masa-masa ketika anak-anak berlarian di halaman rumah atau lapangan, bermain petak umpet, atau menghabiskan waktu berjam-jam dengan permainan tradisional seperti bermain kelereng, lompat tali, layangan, bermain karet, dan gasing. Permainan-permainan ini mengajarkan pentingnya kreativitas, kerja sama tim, dan kemampuan untuk bersosialisasi secara langsung.

Siapa yang tidak ingat keseruan saat bermain petak umpet? Mencari tempat persembunyian terbaik, menahan napas agar tidak ketahuan, dan merasakan debaran jantung setiap kali terdengar suara langkah kaki mendekat. Atau saat bermain engklek, dimana anak-anak harus melompat dengan satu kaki sambil melempar kreweng ke kotak-kotak yang digambar di tanah. Permainan ini mengasah keseimbangan dan ketangkasan.

Lompat tali juga menjadi permainan favorit di masa kecil. Anak-anak bergiliran melompat melewati tali yang diayunkan naik turun oleh dua orang lainnya. Semakin tinggi ayunan tali, semakin sulit untuk melompatinya, menambah tantangan dan sensasi menggelitik di perut setiap kali berhasil melewatinya.

Tidak ketinggalan, gasing yang merupakan permainan tradisional asli Indonesia. Siapa yang tidak pernah merasakan kegembiraan saat melihat gasing berputar dengan stabil dan lama di atas tanah? Pemandangan ini seolah menghipnotis anak-anak untuk terus mengamati dan menikmati putaran gasing yang mereka mainkan.

Namun, seiring berkembangnya teknologi, banyak anak-anak yang lebih tertarik pada permainan digital seperti video game, aplikasi ponsel, atau media sosial. Kemudahan akses dan daya tarik visual yang disajikan oleh permainan digital ini membuat anak-anak enggan untuk keluar rumah dan bermain permainan tradisional seperti dulu.

Meski demikian, tidak seharusnya kita melupakan permainan masa kecil yang telah mengajarkan banyak nilai-nilai penting dalam kehidupan. Permainan tradisional tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana untuk mengembangkan keterampilan sosial, kreativitas, dan kerja sama tim. Di tengah arus perkembangan teknologi yang tidak terbendung, kita harus tetap melestarikan warisan budaya ini agar generasi mendatang dapat merasakan kegembiraan yang sama seperti yang kita rasakan di masa kecil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline