Lihat ke Halaman Asli

Menanti Efek Pemilihan Presiden , No.1 atau No.2

Diperbarui: 18 Juni 2015   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebenarnya saya malas untuk menulis postingan yang berbau-bau politik, terutama pemilihan presiden ini, secara pribadi saya juga belum menentukan pilihan mau nyoblos nomer berapa, karena menurut saya, pemilihan presiden seperti sebelum – sebelumnya adalah sebuah pesta bagi kontestan dan timnya yang ingin terpilih memimpin bangsa ini.

Setelah hasilnya diketahui, timnya pun dibentuk untuk membantu presiden dalam menjalankan pemerintahan ini dalam 5 tahun kedepan, pengalaman sebelumnya ada hal positif dan negatif yang dapat dirasakan oleh rakyat secara langsung, diantaranya pembangunan infrastruktur yang memudahkan rakyat dalam melaksanakan kegiatan ekonominya.

Namun, rakyat juga tidak pernah berhenti disuguhi oleh berita mengenai sepak terjang koruptor yang membuat pembangunan ini tidak lancar, hampir tiap hari dan korupsi sendiri dilakukan oleh orang – orang yang dekat dengan kekuasaan.

Hal itulah yang membuat saya sebagai rakyat kecil merasa pesimis dengan pesta demokrasi yang berlangsung (semoga tidak). Terutama dalam pemilihan yang akan berlangsung 9 Juli ini.

Setelah mengikuti sepak terjang capres No. 1 dan no.2 menurut saya baik semua kok, tinggal mau pilih yang mana, semua orangnya baik, ingin melihat bangsa ini maju, semoga nanti orang- orang yang ada di lingkaran kekuasaan juga seperti keinginan pemimpin bangsa ini, sehingga penyelewengan dana, korupsi, dll dapat berkurang sehingga makmurlah bangsa ini….amin.

Satu saja yang saya harapkan dari pemimpin nanti yang terpilih, saya gak harapkan duit dari mereka, gak mengharapkan naik gaji (karena itu urusan perusahaan saya), yang saya harapkan yaitu dengan penghasilan saya saat ini dapat membeli segala sesuatu yang saya inginkan sehingga kemakmuran bagi keluarga saya dapat meningkat lagi alias biaya hidup dapat terjangkau….mantap kan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline