Lihat ke Halaman Asli

andi hermanto

baru dilahirkan untuk belajar

Teori O-RING dalam Pembangunan Ekonomi di Indonesia

Diperbarui: 13 Oktober 2020   11:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah teori yang dikemukakan oleh Michael Kremer pada tahun 1993. Kremer berpendapat bahwa negara maju dapat menghasilkan produk yang lebih baik dengan perusahaan yang memiliki teknologi yang cagih, dan produktivitas pekerja lebih tinggi ketimbang negara miskin atau berkembang.

Oleh karena itu, model cincin-O dari Kremer menyoroti banyak implikasi dari komplementaritas yang kuat bagi pembangunan ekonomi dan distribusi pendapatan antarnegara.

Indonesia masih terjebak di kondisi middle income trap, hal tersebut membuktikan bahwa negara Republik Indonesia belum mampu meningkatkan hasil produktivitas.

Menurut teori ini, pembangunan modern mensyaratkan bahwa berbagai kegiatan ekonomi harus dilakukan dengan baik dan bersama-sama, agar proses produksi dapat menghasilkan nilai yang tinggi. Hal ini merupakan dasar dari spesialisasi dan pembagian tenaga kerja.

Dalam kegiatan ekonomi khususnya di indonesia, jikta tingkat karyawan atau tenaga kerja di indonesia semakin baik maka produk yang akan dihasilkan akan semakin baik. pula.

Dalam teori cincin-O ini negara terjebak ke dalam middle income trap disebebkan karena tingkat pendapatannya yang sangat rendah apabila dibandingkan dengan negara-negara maju dengan tingkat pendapatan yang tinggi.

Jika dilihat berdasarkan hasil outputnya, produk-produk berkualitas tinggi cenderung terkonsentrasi di negara-negara maju karena negara-negara tersebut memiliki pekerja dengan keterampilan yang tinggi, sehingga investasi sumber daya manusia sangat penting dilakukan oleh suatu bangsa untuk menunjang pembangunan ekonominya.

Hal ini akan terjadi apabila di dalam dan di semua perusahaan terdapat efek cincin O. karena terdapat eksternalitas dalam pekerjaan, maka diperlukan kebijakan-kebijakan untuk mendorong peningkatan kualitas seperti yang telah dilakukan oleh beberapa negara di Asia pada masa lalu (Todaro, 2011).

Sebagai contoh adalah negara China dan India yang sebelum tahun 1980- an menerapkan perekonomian tertutup. Kedua negara tersebut tidak mengalami kemajuan dibandingkan dengan negara-negara lain yang perekonomiannya terbuka seperti Korea Selatan. Hal ini kemungkinan terjadi karena kegagalan koordinasi dalam memanfaatkan input atau investasi internasional Todaro dalam Lubis, 2014.

Implikasi dari teori pembangunan ekonomi cincin-o adalah

1. Perusahaan cenderung untuk mempekerjakan karyawan yang mempunyai keterampilan yang serupa untuk melakukan tugas-tugas mereka.
2. Pekerja yang melakukan tugas yang sama di perusahaan berketerampilan tinggi akan mendapatkan upah yang lebih tinggi daripada rekannya di perusahaan berketerampilan rendah.
3. Karena kenaikan upah berlangsung dengan tingkat yang semakin tinggi, tingkat upah akan jauh lebih tinggi di negara-negara maju dari pada yang diramalkan menurut ukuran keterampilan yang objektif.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline