Sungguh aneh bahwa penghormatan terhadap kebenaran Kejantanan dan kesetiaan yang tulus dan cemoohan terhadap Kekerdilan dan keuntungan yang tidak adil serta iman yang sejati dan kesalehan serta kebesaran hati harus berkurang di kalangan negarawan dan masyarakat seiring dengan kemajuan peradaban.
Masyarakat, dosen-dosen, negarawan, pedagang, pencuri, pelaut, semuanya sama-sama heroik, hanya takut pada Tuhan dan tidak pada manusia.
Biarlah seratus berlalu di sebuah Monarki atau Republik dengan ras yang sama dimana pedagang, spekulan, orang kantoran hanya takut pada manusia dan tidak takut pada Tuhan sama sekali.
Penghormatan terhadap keagungan memudar dan digantikan oleh rasa iri yang mendasar terhadap kebesaran.
Setiap orang menghalangi banyak orang baik dalam jalur menuju popularitas maupun kekayaan.
Ada perasaan puas secara umum ketika seorang negarawan besar tersingkir atau seorang jenderal yang dalam waktu singkat menjadi idola populer mengalami nasib malang dan tenggelam dari kedudukannya yang tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H