Lihat ke Halaman Asli

ANDI FIRMANSYAH

Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Raja dan Orang Bijak

Diperbarui: 6 Oktober 2024   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Raja serta orang bijak harus belajar melupakan.  

Jika ia tidak mempelajari hal-hal baru atau melupakan hal-hal lama, maka ia ditakdirkan, meskipun ia telah menjadi raja selama tiga puluh generasi.  

Melupakan berarti belajar dan terkadang kita perlu mempelajari kembali hal-hal yang terlupakan.  

Tingkah laku orang-orang bodoh membuat kebodohan-kebodohan yang ada saat ini semakin nyata karena fesyen ditampilkan sebagai sesuatu yang tidak masuk akal melalui karikatur yang kemudian berujung pada pemusnahan fesyen tersebut.  

Badut dan Komedi berguna pada tempatnya masing-masing.  

Perajin yang cerdik mencari bahan-bahannya di bumi dan mengubah benda yang tidak berbentuk menjadi hasil karya yang mulia.  

Dunia lebih ditaklukkan oleh kepala daripada oleh tangan.  

Dewan juga tidak akan berbicara selamanya.  

Setelah beberapa waktu, ketika mereka telah mendengarkan cukup lama, mereka dengan diam-diam mengesampingkan hal-hal yang konyol, dangkal, dan berpikir, untuk mulai bekerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline