Lihat ke Halaman Asli

ANDI FIRMANSYAH

Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Skolastisisme Politik

Diperbarui: 28 September 2024   19:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Skolastisisme politik hanyalah sia-sia belaka.  

Ketangkasan logika yang halus jarang menggugah hati atau meyakinkan orang.  

Utusan sejati menjadikan persoalan ini sebagai persoalan hidup dan mati.  

Pertarungannya seperti pertarungan Bossuet, pertempuran sampai mati.  

Kata-kata yang sebenarnya adalah pedang bermata dua.  

Masalah-masalah pemerintahan dan ilmu politik hanya dapat ditangani secara adil dengan alasan yang masuk akal dan logika akal sehat.

Bukan akal sehat orang bodoh, tapi akal sehat orang bijak.  

Pemikir yang paling tajam jarang berhasil menjadi pemimpin bagi manusia.  

Sebuah semboyan lebih kuat bagi masyarakat daripada logika terutama jika menyangkut hal yang paling tidak bersifat metafisik.  

Seorang ahli politik muncul untuk menggerakkan bangsa yang sedang bermimpi dan stagnan dan mencoba menahan kakinya dari kemerosotan yang tidak dapat diperbaiki lagi untuk membuat bumi terguncang seperti gempa bumi dan mengguncangkan berhala-berhala yang konyol dan dangkal dari tempat duduknya.

Orang-orang seperti ini memerintah suatu negeri dengan kekuatan keadilan, dengan kebijaksanaan dan kekuasaan.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline