Lihat ke Halaman Asli

ANDI FIRMANSYAH

Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Konflik yang Mengubah Dunia

Diperbarui: 12 Desember 2023   20:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apa yang kita lihat di Israel dan Gaza adalah sebuah perubahan besar. Tidak mungkin ada perbaikan atau kembali ke awal setelah pertempuran tersebut.

Gelombang kejut yang diakibatkan oleh peristiwa ini sudah mendalam dan lebih luas jangkauannya dibandingkan dengan yang terjadi di kawasan itu sendiri. Upaya pertama untuk membendung dampaknya cukup tepat jika diarahkan pada risiko penyebaran konfrontasi ke negara-negara tetangga. Waktu diplomatis harus segera digunakan untuk mengurangi kemungkinan eskalasi di Lebanon dan Iran. Pasti ada peluang untuk sukses.

Harapan bagi Timur Tengah untuk melihat ke depan, membangun inisiatif diplomasi regional, mengembangkan perekonomian dan bekerja sama dengan negara-negara lain menuju diversifikasi energi harus segera terwujud.

Risiko-risiko lain yang juga seharusnya menjadi kekhawatiran negara-negara Barat dan Arab adalah terpecah belah karena amarah pada saat kerja sama dibutuhkan untuk mewujudkan masa depan kawasan yang lebih baik.

Tidak ada yang bisa menyembunyikan dukungan negara-negara Arab dan penduduknya terhadap rakyat Gaza dan narasi bahwa semua peristiwa yang terjadi berasal dari penindasan terhadap warga Palestina dan kegagalan Barat untuk menanggapi serangan militer Israel di Tepi Barat, meningkatnya kekerasan atau ancaman terhadap Al-Aqsa dari kelompok protagonis Israel yang lebih ekstrem.  

Perpecahan ini hanya memberikan kenyamanan bagi mereka yang ingin melihat Timur Tengah dihancurkan. Semakin lama perpecahan ini berlangsung, maka akan semakin buruk keadaannya. Perbaikan harus dimulai dari sekarang.

Dunia saat ini berbeda dengan tahun 1967, 1971 atau 2006. Kemampuan untuk melihat peristiwa perang lewat foto-foto dan video telah berubah dari semua yang kita kenal. Begitu pula dengan keterampilan dalam menyebarkan informasi palsu. Keduanya berpadu dengan konteks Israel dan Palestina yang sedang panas-panasnya sehingga membuat penafsiran biner terhadap berbagai peristiwa menjadi hal umum sehingga memengaruhi opini publik secara global.

Para komentator kesulitan dalam mengungkapkan pandangan mereka terhadap sifat serangan Hamas yang tidak dapat dibenarkan karena ada alasan sah Palestina untuk menentang pendudukan wilayah Palestina.

Kebenaran tidak lagi menjadi komoditas universal melainkan bersifat selektif dan partisan.

Ada dua konsekuensi lebih lanjut yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah bukti meningkatnya antisemit di masyarakat Eropa. Di Inggris, komunitas Yahudi merasa ngeri dengan dahsyatnya demonstrasi pro-Palestina dan politik Barat terkena dampaknya.

Masih di Inggris, oposisi Partai Buruh diguncang oleh gelombang kemarahan atas serangan Israel di Gaza dan tuntutan gencatan senjata dari banyak anggota.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline