Lihat ke Halaman Asli

ANDI FIRMANSYAH

Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Benarkah Ada Perpecahan Internal di Eropa

Diperbarui: 23 November 2023   19:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Persatuan Eropa saat ini sedang dipertanyakan terutama dalam hal menghadapi tantangan regional dan global.

Belum pernah benua ini menghadapi begitu banyak ancaman dan masalah. Meskipun tembok persenjataan kini akan dibangun dari Finlandia hingga Balkan untuk menghentikan Rusia.

Dari berbagai spektrum kepentingan, benua Eropa tidak hanya menghadapi ancaman jangka panjang dari Rusia dan kampanye politiknya di Ukraina, namun juga tekanan politik, ekonomi dan sosial yang mempengaruhi setiap negara.

Proses yang sedang berjalan dan konsekuensi jangka panjang perlu dipikirkan.

Saat ini kesatuan Eropa kuat dalam hal keamanan dan memang demikian adanya, namun negara-negara Eropa harus tetap bersatu dalam menghadapi konfrontasi yang sedang berlangsung dengan Rusia.

Berkat NATO, kemampuan benua ini untuk menyatukan struktur kekuatan yang membantu memberdayakan operasi Ukraina melawan pendudukan Rusia di wilayahnya merupakan hal yang positif.

Namun proses mempersenjatai Ukraina memakan waktu cukup lama. Apalagi dengan banyaknya tawar-menawar mengenai kontribusi Eropa ke Ukraina termasuk seberapa cepat dan dari siapa.

Jelas negosiasi ini mengecewakan Ukraina yang memandang persatuan Eropa dan benua Eropa secara umum sebagai penyelamatnya.

Namun permasalahan di Eropa sendiri akan menguji kesatuan benua tersebut dalam hal keamanan seperti energi, perubahan iklim dan keluhan sosial.

Para pakar dan pembuat kebijakan di benua ini berpendapat bahwa narasi mereka tentang apa yang mereka sebut "paradigma keamanan yang rusak" mengarah pada kesalahan intelektual besar dalam cara Eropa mendekati Rusia.

Saat ini Moskow sedang melakukan ekspansi ke mana-mana termasuk bermitra dengan Korea Utara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline