Lihat ke Halaman Asli

ANDI FIRMANSYAH

Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Sejarah Alaska dari Sisi Rusia

Diperbarui: 2 Oktober 2023   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Segalanya berawal dari isu yang menyatakan bahwa ada jalan darat dari Siberia melintasi Kutub Utara ke Amerika melalui benua yang disebut "Arktik". Itulah yang kemudian menggerakkan Tsar Peter the Great pada 1725  menugaskan pelaut Denmark Vitus Bering untuk mencari jalur laut maupun jalur darat itu ke Amerika.

Bukti bahwa Jalur Timur Laut itu ada baik darat maupun laut pertama kali ditemukan oleh sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh Ferdinand von Wrangel yang menjelajahi daratan dan lautan es dengan anggota ekspedisinya. Mereka dari tahun 1820 hingga 1824 berhasil memetakan jalur tersebut hingga pada tahun 1829 ia diangkat menjadi Gubernur Amerika Rusia (Alaska) pertama.

Amerika Rusia adalah nama yang diberikan untuk apa yang sekarang disebut Alaska hingga 1841. Negara itu kemudian dimiliki oleh Rusia melalui "Perusahaan Rusia-Amerika" yang mirip dengan British East India Company atau kalau di Indonesia mirip VOC milik Belanda sebagai perusahaan monopoli semi-negara.

Perusahaan ini menguasai semua jenis industri dan sumber daya mineral yang ada di Alaska dan diizinkan untuk secara mandiri membuat perjanjian perdagangan dengan negara lain, memiliki benderanya sendiri dan bahkan mata uangnya sendiri. Akhirnya Alaska menjadi satu-satunya koloni di seberang laut Rusia. Meskipun ada upaya untuk menetap lebih jauh ke selatan yaitu di pantai Pasifik, tepatnya di California sekarang, yang memiliki iklim yang lebih baik. Namun urung terlaksana.

Karena kesulitan ekonomi, Rusia akhirnya pada tahun 1841 menjual Alaska kepada pemilik tanah berbangsa Swiss bernama Sutter yang kemudian memasukkannya ke dalam koloni pribadinya di New Helvetia.

Ekspansi Rusia ke Kepulauan Hawaii juga berumur pendek. Pada tahun 1816, Georg Anton Schffer, yang bertugas di Rusia, secara sewenang-wenang membuat perjanjian protektorat di pulau-pulau paling utara Hawaii dengan dengan salah satu raja Hawaii bernama Kaumualii atas nama kekaisaran Rusia.  Namun perjanjian ini ditolak oleh Tsar dan Schffer terpaksa meninggalkan Hawaii pada tahun 1817.

Pada tahun 1893 Hawaii kemudian menjadi republik dengan penggulingan ratu terakhir mereka dan secara resmi dianeksasi oleh Amerika Serikat pada tahun 1898.

Banyak isu yang beredar seputaran penjualan Alaska. Terutama karena hanya 7,2 juta dolar emas yang dibayarkan untuk 1,5 juta kilometer persegi tanah alias tiga kali ukuran Spanyol. Artinya Amerika hanya membayar kurang dari 4,74 dolar per kilometer persegi!

Memang jika dilihat deposit minyak dan emas di Alaska saat ini, mungkin apa yang dilakukan oleh Tsar saat itu bisa kita katakan sebuah tindakan yang tidak masuk akal. Namun perlu anda ketahui bahwa mengelola Alaska saat itu biayanya terlalu mahal bagi Rusia. Apalagi hasilnya tidak sepadan karena saat itu Rusia belum tahu bahwa di wilayah tersebut tersimpan cadangan emas dan minyak yang melimpah.  Meskipun hanya empat kilometer, namun perjalanan menuju Alaska yang jauh dari St. Petersburg itu sama dengan setengah perjalanan dunia dan memakan waktu lebih dari setengah tahun.

Alaska jika dikembangkan malah membawa kerugian secara ekonomi bagi Rusia. Orang yang bertanggung jawab atas reorganisasi dan modernisasi anggaran negara Rusia saat itu adalah Menteri Keuangan Michael v. Reutern.  

Selain itu, Rusia juga dilemahkan oleh Perang Krimea melawan Kesultanan Utsmaniyah, Prancis, dan Inggris Raya. Pertimbangan lainnya adalah bahwa  Inggris atau Amerika Serikat berambisi untuk merebut wilayah tersebut. Jika itu terjadi maka akan sangat sulit dan membutuhkan biaya yang besar untuk mempertahankannya.Jadi cukup beralasan bagi Tsar untuk menjualnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline