Lihat ke Halaman Asli

ANDI FIRMANSYAH

Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Kekaisaran Tiongkok Jatuh karena Narkoba

Diperbarui: 1 September 2023   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Narkoba yang saya maksud disini adalah Opium. Jadi dahulu kala Opium banyak digunakan para ilmuwan sebagai obat penghilang rasa sakit. Namun lama kelamaan Opium malah digunakan untuk having fun alias nge-fly..

Pada abad ke-18 Kaisar Qing pernah mengharamkan penggunaan Opium karena barang haram ini telah banyak merusak moral rakyatnya.

Pada saat itu Kekaisaran Qing telah mencapai masa kejayaannya sehingga banyak bangsa yang ingin berdagang dengan mereka.

Barulah kemudian Inggris datang. Mereka datang ingin menjajah Tiongkok dengan cara yang berbeda. Mereka tahu Opium bisa membuat orang teler dan ketagihan. Faktor ketagihan inilah yang hendak mereka incar. Makanya Inggris menanam Opium besar-besaran di Bengal. Tujuannya agar bisa di ekspor ke Tiongkok.

Meskipun pemerintah Kekaisaran Qing telah melarang perdagangan Opium ini namun Inggris tetap mampu menyeludupkan Opium ini ke Tiongkok karena faktor kerjasama dengan penduduk lokal. Akhirnya sekuat apapun pemerintah Kekaisaran Tiongkok menjaga rakyatnya dari pengaruh Opium tetap lolos juga karena mereka tidak memperkirakan faktor penyeludupan dalam kemungkinan ancaman keamanan negara.

Setelah mereka mengetahui bahwa ternyata selama ini Opium beredar di pasar gelap dan diupayakan oleh pemerintah kerajaan Inggris maka marahlah Kaisar Qing dan kemudian mengumumkan perang dengan Inggris. Perang ini disebut dengan Perang Candu. Sayangnya Kaisar Qing kalah. Maka sebagai ganti rugi perang pihak Inggris  meminta Tiongkok untuk menjadikan wilayah Hongkong sebagai wilayah bebas bea cukai.

Hasilnya makin banyaklah Opium yang masuk ke Tiongkok dan makin banyak pula rakyat Tiongkok yang rusak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline