Lihat ke Halaman Asli

ANDI FIRMANSYAH

Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Defisit Terlalu Lama Prancis Dibebani Hutang

Diperbarui: 14 Agustus 2023   20:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Emmanuel Macron akhirnya mengundurkan usia pensiun dari yang tadinya 62 tahun menjadi 64 tahun.

Oposisi percaya suatu hari nanti pasti bakal diundur lagi sama beliau menjadi 67 tahun.

Jadi jika rakyat Prancis menginginkan uang pensiun yang penuh maka mereka harus bekerja selama 48 tahun.

Mengapa Macron membuat kebijakan seperti ini?

Karena Prancis sedang mengalami penurunan tingkat kelahiran yang mengakibatkan naiknya populasi usia senja atau aging population. Maka negara terpaksa mengurangi belanja untuk memastikan ekonomi tetap relevan.

Jika populasi semakin menua maka negara akan kehilangan potensi pajak ditambah negara juga harus menambah anggaran untuk memelihara warga negara senior ini.

Apalagi hutang Prancis juga semakin meningkat. Jika ditinjau dari debt to GDP maka sudah mencapai 112 persen. Apa artinya itu? Artinya hutang sudah lebih banyak dari penghasilan. Besar pasak daripada tiang.

Padahal saat dilantik jadi presiden sudah banyak kebijakan yang dibuat oleh presiden Macron ini. Mulai dari potongan pajak perdagangan hingga undang-undang yang memudahkan dunia usaha merekrut maupun memecat pegawainya.

Baru-baru ini beliau bertemu dengan 200 eksekutif dunia dan hasilnya Prancis mendapatkan Investasi sebesar 13 milyar Euro. Hingga Prancis berhasil mengungguli Jerman empat kali berturut-turut sebagai negara Uni Eropa yang paling banyak mendapatkan investasi. Keren dong harusnya. Tapi kok ekonominya bermasalah? Ya karena hutang ini...

Terus kenapa Prancis bisa terjebak hutang seperti ini?

Nah untuk membahas masalah ini kita harus merujuk pada John Maynard Keynes dan Milton Friedman. Kedua tokoh di bidang ekonomi ini pemikirannya telah menjadi doktrin ekonomi dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline