Lihat ke Halaman Asli

ANDI FIRMANSYAH

Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

BRICS dan Hegemoni Amerika

Diperbarui: 31 Juli 2023   19:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

BRICS ini sebenarnya sudah lama. Sejak September 2006 lalu. Tapi waktu itu hanya 4 negara saja anggotanya yaitu Rusia, Brazil, India dan Tiongkok. Setelah itu baru masuk Afrika Selatan. Sehingga namanya jadi BRICS. Diambil dari inisial masing-masing negara.

Awalnya berdirinya organisasi ini hanya untuk kepentingan investasi satu sama lain. Tidak ada bicara geopolitik didalamnya hingga tahun 2009.

Seperti sekarang ini. Siapa yang pegang peranan di kawasan Eropa? Bukan Inggris, Jerman, Prancis atau negara Eropa lainnya tapi Amerika. Bahkan tanpa menurunkan pasukan tempur saja Amerika sudah bisa mengubah keadaan perang di Ukraina. Inilah musuh yang akan dihadapi BRICS.

Hanya mustahil mereka bisa mengalahkan Amerika jika anggotanya sendiri sering cari muka sendiri alias One Man Show. Lihat saja Tiongkok. Berusaha mempertemukan antara Iran dan Saudi Arabia. Kedua negara yang saling bermusuhan meskipun belum tentu tercapai perdamaian namun bagi Tiongkok tujuan mereka yang ingin menunjukkan pada dunia bahwa mereka juga bisa berperan layaknya Amerika di kancah politik dunia tercapai.

Kemudian sikap Tiongkoknya yang ingin dagang minyak menggunakan mata uang Yuan dan meninggalkan Dolar Amerika disetujui oleh negara-negara pengekspor minyak. Lantas kenapa Amerika diam saja? Karena dagang minyak dengan mata uang lokal tidak akan pernah menggantikan peran dolar sebagai PetroDolar kecuali harga minyak didasarkan pada Yuan. Baru Amerika kebakaran jenggot.

Tapi kan bisa saja dagang minyak dengan mata uang lokal itu sebagai langkah awal dalam membangun pondasi untuk menggeser dolar sebagai PetroDolar?

Untuk kita ketahui bersama bahwa negara-negara Arab sebagai negara-negara penghasil minyak itu punya perjanjian dengan Amerika bahwa Amerika akan menjamin keamanan jazirah Arab jika mereka masih mendasarkan perdagangan minyak dengan dolar Amerika dan untuk itu pasti akan mereka perjuangkan semaksimal mungkin. Lihatlah apa yang dilakukan Amerika saat Irak menyerang Kuwait.

Tapi itu kan cerita lama...

Jadi begini. Karena BRICS ingin membuat mata uang baru yang mungkin inilah nantinya yang akan mereka harapkan untuk melawan dolar Amerika sebagai patokan harga minyak maka BRICS harus tahu dulu apa itu Currency Basket dan Common Currency.

Memang sepertinya BRICS ingin menggabungkan keduanya sekaligus. Itu terlihat dari didirikannya New Development Bank tahun 2015 yang mampu memberikan pinjaman sebesar 34 milyar dolar setahun.

Sepertinya BRICS ini ingin menyaingi IMF karena BRICS juga punya Contingent Reserve Arrangement yang berguna untuk melindungi mata uang negara anggota BRICS.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline