Lihat ke Halaman Asli

ANDI FIRMANSYAH

Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Dolar Jatuh? Tapi Bohong...

Diperbarui: 6 Juli 2023   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb


Arab Saudi katanya mau dagang minyak pake mata uang Yuan Tiongkok. Maksudnya apa ya?

Jika memang benar Saudi mau dagang minyak pake uang Yuan memang dampaknya pasti sangat besar sekali. Maksudnya dampaknya bagi kejatuhan dolar. Mirip-mirip Teori Konspirasi ya. PetroYuan mengalahkan PetroDolar. Seberapa benci sih kaum Globalis pada Amerika ini sampai segitunya?

Jika ini beneran terjadi maka suatu hari kelak beneran kata orang dolar sama nilainya dengan toilet paper. Bayangkan jika semua negara di dunia ini dagang pakai mata uang masing-masing. Apakah ini ada hubungannya dengan Donald Trump? Orang Amerika terlalu keji memperlakukan bapak yang satu itu.

Gilanya lagi. Jair Bolsonaro presiden Brazil berani mangkir dari pertemuan dengan delegasi Amerika. Dengar punya dengar katanya Brazil pengen pindah haluan ke Tiongkok. Dagang pakai mata uang sendiri. Impor bayar pake Yuan. Ekspor pake Real karena kan Tiongkok yang beli. Jadi hemat biaya.

Bukan itu saja. Rusia-Tiongkok malah sudah mulai. Dagang pake Rubel dan Yuan. Jelas. Hegemoni Amerika sebentar lagi akan pupus..

Tapi mudah-mudahan kita sadar. Dagang minyak dengan mata uang lokal dan harga minyak dipatok dengan Yuan itu beda hasilnya. Jika dagang minyak dengan mata uang masing-masing belum tentu berpengaruh pada dolar. Makanya saat banyak negara di dunia mulai berdagang menggunakan local currency, Amerika anteng-anteng aja. Tapi jika harga minyak dipatok dengan salah satu mata uang selain dolar misalnya Yuan. Nah itu baru terwujud yang namanya PetroYuan dan pendapat salah satu pengamat di Amerika yang mengatakan bahwa rakyat Amerika bisa miskin dalam semalam bisa jadi benar adanya kalau itu sampai terjadi.

Ada laporan katanya Saudi hendak melakukan hal yang kedua diatas. Sebabnya karena Amerika sekarang kurang peduli pada keselamatan negara sahabat karibnya itu. Jadi motifnya cuma politik. Tidak ada unsur ekonominya.

Tapi sampai sekarang sepertinya belum ada realisasinya tuh. Sepertinya Saudi pengen cari perhatian Amerika saja. Berhubung Amerika kan sekarang sedang memusatkan perhatian pada Ukraina.

Saat Xi Jinping ke Saudi pun, mereka hanya membicarakan mengenai perdagangan minyak dengan mata uang lokal. Belum sampai pembicaraan mengenai penggunaan Yuan sebagai patokan harga minyak. Apalagi UEA, Kuwait dan Qatar masih menggunakan dolar.

Mengapa mereka setia pada dolar?
Yang pertama dolar dapat ditukar bebas sementara Yuan diatur oleh pemerintah Tiongkok. Yang kedua Nilai likuiditas dolar masih lebih baik ketimbang Yuan.

Jadi baik eksportir maupun importir sudah mengenal dolar ini seperti apa. Sementara Yuan kan masih Unpredictable alias tak pasti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline