Lihat ke Halaman Asli

ANDI FIRMANSYAH

Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Amerika Serikat dan Masalah Senjata Api

Diperbarui: 5 Juli 2023   17:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

24 Mei 2022 Robb Elementary School diserang. 22 orang tewas ditempat termasuk penyerangnya. Senjata yang digunakan AR-15.

Setelah itu Partai Demokratik mulai bersuara dan seperti biasa Partai Republik menentangnya.

Akhirnya pemerintah buka lagi akses masyarakat untuk dapat membeli senjata. Salah satunya negara bagian Tennessee.

Logika Partai Republik ini memang agak sulit diterima akal karena mereka selalu mengutamakan suara-suara para pemilih mereka yang memang kental dengan falsafah Kemanusiaan.

Pemikiran mereka ini sejalan dengan pepatah The Man Behind The Gun. Jadi yang bermasalah itu menurut mereka bukan The Gun nya tetapi The Man yang menggunakan The Gun itu. 

Jadi solusi yang ditawarkan oleh Partai Republik adalah guru harus dilatih menggunakan senjata dan dipersenjatai saat mengajar di sekolah. 

Berdasarkan pernyataan itu pada 27 Maret 2022 hakim persekutuan membolehkan siapa saja asalkan berumur 18 tahun ke atas untuk memiliki senjata api tanpa ijin.

Besoknya..

6 nyawa melayang di salah satu sekolah di Nashville, Tennessee. Tiga diantaranya anak-anak. Senjata yang digunakan AR-15. Meskipun sudah ada dua kejadian AR-15 masih juga bebas diperjualbelikan.

Setelah kejadian ini Partai Republik masih juga bertahan dengan pendapatnya bahwa semua ini hanya masalah kesehatan mental. Jadi mereka meminta pemerintah untuk memperbanyak klinik-klinik kesehatan mental di Amerika serikat.

Tapi anehnya jika mengacu kepada kejadian di Nashville. Tersangka si penembak itu sudah di diagnosa sebelum penyerangan bahwa dia mengalami yang namanya mental disorder. Nah pertanyaannya, koq bisa dia membeli 7 pucuk senjata. Bayangkan. 7 Bosqu... Ini siapa yang salah coba?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline