Lihat ke Halaman Asli

Renungan Syawal: Imbalan Buat Pak Nelayan

Diperbarui: 22 Juli 2015   15:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dulu di kerajaan Antah Berantah, hiduplah seorang raja yang suka sekali makan ikan. Setiap hari santapan menu favoritnya adalah ikan. Kalau seandainya di menu tersebut tidak ada ikannya, pasti dia kecewa dan mogok makan.

Suatu hari ada badai besar. Semua nelayan di kerajaan tersebut enggan melaut. Jadinya mereka tak dapat mempersembahkan ikan yang lezat buat santapan sang raja. Selama dua hari berturut-turut badai tersebut mengamuk. Dan selama itu pula raja tak menyentuh ikan barang seekor pun.

Karena pusing tak bisa makan ikan, akhirnya raja mencari cara bagaimana supaya dia bisa makan ikan.

Akhirnya raja menyuruh hulubalang untuk mengumumkan kepada seluruh rakyatnya bahwa barangsiapa yang dapat mempersembahkan ikan kepada sang raja maka dia akan diberi imbalan apapun yang dia inginkan.

Esoknya, datanglah seorang nelayan dengan membawa seekor ikan besar untuk dipersembahkan kepada raja.

“Terima kasih,” kata sang raja. “Apa kira-kira imbalan yang engkau inginkan wahai Nelayan?”

Pak nelayan yang duduk bersimpuh, bersujud sembah sembari mengatakan,

“Ampun seribu ampun patik persembahkan kehadirat tuanku raja. Tak pantas rasanya hamba meminta kepada Yang Mulia paduka raja selain tiga puluh cambukan.”

“Apa??” raja terkejut bercampur heran. “ Kamu meminta imbalan tiga puluh cambukan untuk hadiah yang sangat berharga ini??”

“Benar… Tuanku raja.”jawab pak nelayan.

“Baiklah.. Kalau itu permintaanmu. Bukankah aku telah berjanji untuk mengabulkan apapun permintaanmu sebagai imbalan. Pengawal.. Tolong ambil cemeti.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline