Saat SHOLAT dan BERDOA memiliki impilkasi personal dan impersonal, maka BERSEDEKAH memiliki makna yang lebih luas lagi. BERSEDEKAH cakupannya lebih luas lagi dan jangkauannya pun lebih menyebar. BERSEDEKAH kadang menciptakan banyak kejadian yang sering menginspirasi kita.
BERSEDEKAH kadang bisa bikin kita ketagihan. Apalagi kalau kita sudah mencapai kondisi HELPER’s HIGH. Kondisi HELPER’s HIGH adalah kondisi otak yang mengalami fenomena dimana DOPAMIN memenuhi otak yang menyebabkan kita merasa gembira dan bahagia saat kita BERSEDEKAH atau melihat orang lain melakukannya. Penelitian menunjukkan bahwa disamping perasaan BAHAGIA dan GEMBIRA yang terstimulasi, ternyata BERSEDEKAH juga menstimulasi bagian otak yang berkaitan dengan MORAL. Itu artinya BERSEDEKAH memang berdampak psikologis yang positif bagi diri kita.
Seorang NEUROSCIENTIS dari Universitas of California – Berkeley, Dr. Emiliana R. Simon-Thomas menemukan bahwa orang yang membelanjakan uangnya dijalan kebaikan akan merasa lebih bahagia ketimbang yang membelanjakan uangnya untuk kepuasan diri sendiri.
Seorang peneliti bernama Dr. Simon Schnall dalam sebuah penelitian yang kemudian diterbitkan dalam jurnal PSYCHOLOGICAL SCIENCE menyatakan bahwa orang yang melihat orang lain berbuat baik pasti cenderung untuk menirunya.
Apa kesimpulan yang dapat kita petik dari KEUTAMAAN SHOLAT, KEUTAMAAN BERDOA dan KEUTAMAAN BERSEDEKAH adalah bahwa dengan melakukan semuanya maka bukan hanya diri kita saja yang mengalami kebahagiaan tapi orang=orang disekeliling kita pun ikut merasakannya juga.
SEBARKANLAH KEPADA ORANG LAIN SEBAGAI AMAL IBADAH ANDA AGAR BERMANFAAT JUGA BAGI YANG MEMBACANYA