Lihat ke Halaman Asli

Ibadah yang Mengubah Hidup

Diperbarui: 5 Januari 2016   18:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibadah yang mengubah hidup adalah ibadah yang membawa hal signifikan dalam hidup. Ibadah yang mengubah hidup adalah ibadah yang memberi pengaruh positif dalam bentuk perubahan perilaku kita sehari-hari. Ibadah berkaitan dengan Transformasi. Perubahan dari perilaku lama kepada perilaku yang baru. Hal ini tidak dapat kita raih hanya dalam waktu semalam namun harus menjadi gaya hidup kita sepanjang waktu.

Meskipun ibadah adalah proses jangka panjang namun apabila kita lakukan setiap hari pasti akan membawa pengaruh yang signifikan bagi hidup kita. Perubahan yang akan terjadi pada tiap individu memang berbeda-beda tapi pasti.

Berikut ini adalah beberapa hal yang dipastikan akan berubah apabila kita melakukan Ibadah setiap hari

  1. Tumbuhnya Nilai-Nilai Spiritual.

Ibadah apabila kita lakukan setiap hari pasti akan mendekatkan diri kita pada Sang Pencipta. Sedikit demi sedikit akan timbul kesadaran bahwa Tuhan ada disekitar kita. Begitu banyak orang di dunia ini yang mengalami kekosongan jiwa karena terlalu sibuk memenuhi kebutuhan Jasmaninya dan tidak memperdulikan akan kebutuhan Rohaninya. Ibadahlah yang dapat menyeimbangkan semua itu.

  1. Keinginan Untuk Menggapai Ambisi dan Kenikmatan Duniawi Akan Berkurang.

Penyembahan diri kepada Tuhan dan terbukanya Nilai-Nilai Spiritual membuat kita sadar bahwa dunia ini hanya sementara. Kesadaran ini pula yang membuat kita secara bertahap menjaga jarak dari kenikmatan dunia yang telah membelenggu kita selama ini dan melupakan kita dari Jalan Ilahi.

Secara alamiah  tubuh manusia hanya tumbuh sampai usia 22-23 tahun. Setelah itu pertumbuhan tubuh akan mati dan berganti dengan pertumbuhan Intelektualitas dan Kedewasaan. Lantas mengapa kita terus berpikir untuk menggapai ambisis duniawi dan menikmati kenikmatan dunia sampai mati?

Kematangan Spiritual manusia hanya tumbuh saat manusia bersedia mengganti kecenderungan duniawiah kepada kecenderungan Ilahiah. Itulah perjalanan yang seharusnya ditempuh manusia. Bukan Jalan Dunia yang tidak kekal ini.

Saat manusia mampu berkata “cukup” pada kesenangan dunia, dampaknya pada kehidupan manusia sangat besar sekali. Ada begitu banyak Krisis yang dapat ditanggulangi saat manusia mampu berkata “ CukuP”.

  1. Tumbuhnya Integritas Pribadi.

Saat manusia telah menemukan Tuhannya dan keinginannya terhadap kesenangan duniawi pun sudah semakin berkurang maka dengan bantuan Tuhan manusia mulai meninggalkan Nilai-Nilai Duniawiyah hidupnya yang salah dan menggantinya dengan Nilai-Nilai Spiritual yang objektif dan Ilahiah. Hidup manusia akan lebih seimbang, lebih sempurna dan lebih Manusiawi.

 

  1. Tumbuhnya Nilai-Nilai Kemanusiaan Tanpa Diskriminasi.

Perubahan yang diharapka dari ibadah kita sehari-hari tidak hanya secara personal tapi juga Sosial. Bertahap perilaku kita terhadap orang lain akan berubah. Hubungan interpersonal, hubungan dengan sesama manusia maupun dengan keluarga yang kita cintai atau orang-orang yang ada disekitar kita akan lebih berharga dan membawa kita kepada kebahagiaan hakiki ketimbang kecintaan kita kepada kehidupan dunia. Kita sadar bahwa kita hidup berdampingan dengan orang lain. Untuk itu maka kita harus memperlakukan orang lain sebagai sesama manusia.

  1. Tumbuhnya Kepedulian Terhadap Lingkungan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline