Lihat ke Halaman Asli

Kekuatan Ikhlas ( Sebuah Renungan )

Diperbarui: 11 Agustus 2015   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ada seorang pemuda yang jatuh pingsan di pinggir jalan karena sakit. Tubuhnya kurus dan lemah, sangat mengenaskan. Kemudian, lewatlah seorang kaya dan timbullah rasa ibanya. Dibawanya pemuda itu ke rumahnya dan di rawat hingga pulih kesehatannya. Namun tengah malam pemuda itu menghilang. Ternyata dia telah pergi dengan membawa harta dari rumah orang kaya yang telah menolongnya tersebut. Akan tetapi orang kaya yang mengetahui hal tersebut hanya tersenyum hingga membuat heran pembantunya.

Lalu prang kaya itu berkata,” Tidak ada peristiwa yang terjadi tanpa izin Allah. Tugas ssaya menolong pemuda itu sudah selesai. Semoga bisa menjadi penggugur dosa saya. Mengenai pemuda itu, harta hanyalah kenikmatan dunia. Semoga Allah mengganti harta yang dicuri tersebut dengan kenikmatan surga dan semoga Allah mengampuni dosa orang tersebut”.

HIKMAH DI BALIK CERITA

Ketika Allah menciptakan gunung, malaikat terkagum-kagum. Tetapi Allah berfirman, ada yang lebih kuat dari gunung yaitu besi. Namun ada yang lebih kuat dari besi yaitu api. Itupun masih ada yang lebih kuat dari api yaitu air. Masih ada lagi yang lebih kuat dari air yaitu angin. Terakhir ada lagi yang lebih kuat dari segala yang telah diciptakanNYa itu yaitu hamba Allah yang ikhlas.

Orang yang ikhlas tidak goyah dengan kejadian apapun. Dia ridho akan ketetapan Allah karena yakin Allah tidak pernah menzalimi hambaNYA. Dia hanya berikhtiar agar maksimal dalam berbuat kebajikan pada orang lain tanpa mencari balasan dari makhluk. Dia berharap agar Allah mau mencintai dan mengampuni dosanya dengan terus menerus berbuat kebajikan.

Jangan mengahrapkan balasan materi atas kebaikan kita pada orang lain. Bahkan mengharapkan ucapan terima kasih saja menunjukkn kita belum ikhlas. Contoh kecil, apabila kita mengucapkan salam tapi tidak di jawab, lanta kita kesal dengan orang tersebut, itupun menunjukkan kita masih belum ikhlas dalam mengucapkan salam tersebut.

Yakinlah, Allah Maha Tahu dan tidak pernah melupakan perbuatan baik hambaNya, walaupun hanya perbuatan menyingkirkan paku di jalan. Jangan pernah berharap balasan dari makhluk karena sesungguhnya balasan Allah itu jauh lebih baik, asalkan melakukannya dengan ikhlas.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline