Lihat ke Halaman Asli

Cinta Terlarang dan Efek Negatifnya

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kisah berikut ini berusaha untuk menjawab beberapa pertanyaan yang mungkin pernah ditanyakan oleh segelintir orang

Seperti…………….

Mengapa orang Batak tidak boleh menikah satu marga?

Mengapa agama melarang menikah dengan saudara sekandung (incest)?

Mengapa anak kembar pengantin (laki-laki dan perempuan)tidak boleh dipisahkan?

Ikutilah Kisah berikut ini……….

JAKA dan DARA

Disebabkan kehidupan yang sangat miskin, seorang ibu yang baru saja melahirkan anak kembarnya (satu laki-laki dan satu perempuan) terpaksa menyerahkan anak lelakinya kepada orang lain. Jaka (nama si bayi laki-laki)akhirnya diasuh oleh seseorang di Jakarta sedangkan Dara (nama si bayi perempuan)tinggal bersama orang tuanya hingga dewasa.

Suatu hari tanpa disadari,Jaka dan Dara yang sudah menginjak dewasa saling bertemu dan saling berkenalan. Mereka saling akrab dan akhirnya jatuh cinta. Keduanya tidak menyadari kalau mereka saudara kembar. Walaupunpada akhirnya diberitahu oleh ibunya kalau mereka saudara kembar, tapi karena cinta telah bersemi di hati, apalagi Dara diketahui telah hamil dua bulan, maka pernikahan diantara keduanya tak dapat terelakkan…..

Dari sudut pandang genetika, pernikahan ini sangat berbahaya. Mengapa? Karena gen-gen yang terdapat pada manusia diciptakan saling berpasang-pasangan, satu berasal dari bapak dan satu berasal dari ibu. Jadi, kita mewarisi setengah jumlah gen dari bapak dan setengah dari ibu. Dalam beraksi, gen-gen tersebut dapat bersifat dominan ataupun resesif. Apabila gen dominan dari ayah bertemu dengan gen dominan dari ibu maka gen tersebut akan bersifat dominan pada anaknya (homozigot dominan). Apabila gen dominan dari salah satu orang tuanya bertemu dengan gen resesif dari salah satu orang tuanya, maka gen tersebut akan menjadi dominan pada si anak (heterozigot dominan). Sedangkan apabila gen resesif bertemu dengan gen resesif, maka akan terbentuk gen resesif yang disebut (homozigot resesif). Nah, gen-gen berbahaya yang biasanya dapat menimbulkan cacat bawaan,penyakit keturunan ataupun kematian adalah gen yang bersifat resesif. Jika gen resesif pada ayah bertemu gen resesif pada ibu maka gen tersebut akan menjadi domkinan resesif pada anaknya. Sedangkan kalau terjadi heterozigot dominan, hal itu tak akan terjadi karena tertutupi oleh yang dominan.

Lalu apa yang menyebabkan pernikahan diantara kerabat dekat bisa menyebabkan cacat bawaan? Pada kasus Jaka dan Dara, keduanya mempunyai gen-gen yang sama karena mereka kembar. Pada saat diturunkan pada anaknya, anak mereka akan mewarisi gen yang sama. Gen resesif yang mungkin tersembunyi diantara heterozigot milik keduanya kemungkinan akan beraksi dan inilah biang kerok terjadinya cacat bawaan. Pernikahan antara kerabat dekat menciptakan peluang untuk terbentuknya homozigot resesif sebagai biang keladi dari cacat bawaan atau penyakit keturunan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline