Lihat ke Halaman Asli

Cenil dan Cenul

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kampungku heboh. Dua orang gadis bahenol, Cenil dan Cenul BUPATI alias BUka PAha Tinggi-tinggi keliling kampong sambil naik sepeda. Alhasil, darah perjaka dan PORTUGAL alias Persatuan Orang Tua Gatal jadi ser-seran. Jantung berdegup kencang manakala melihat bodi mulus dua gadis belia itu.

Dalam ukuran masyarakat kampong yang sangat fanatic, prilaku dua gadis itu memang sangat luar biasa. Dengan celana pendek ketat plus baju U Can See memang adalah pemandangan luar biasa untuk ukuran kampong. Sebab hal itu bertentangan dengan adat, norma dan agama.

Ujung-ujungnya warga kampong melakukan protes. Terutama kaum ibu. Mereka ramai-ramai menggelar spanduk yang mengutuk perbuatan Cenil dan Cenul itu. Lebih-lebih kaum ibu yang merasa saban hari suami mereka melecehkan bentuk badannya. Pasalnya sejak memandang keseksian tubuh Cenil dan Cenul, para suami mulai memandang sinis keriput tubuh istrinya.

Sayangnya protes demi protes yang dilayangkan tak pernah dihiraukan dua gadis belia tersebut. Mereka semakin diprotes malah semakin berani. “Tapi mereka suka Khaaaannnn..”kelit Cenil. “Dasar sirik aja tuh ibu-ibu..”timpal Cenul.

Selidik punya selidik ternyata prilaku mereka berpakaian seksi di depan khalayak ramai karena terinsprasi oleh artis idola mereka. Cenil dan Cenul walau tinggal di kampong tapi mengidolakan artis Shakira. Artis yang memang mengandalkan keseksian tubuh selain olah vokalnya.

Perilaku artis apalagi mancanegara memang begitulah adanya. Sudah tidak zamannya lagi mencari kambing hitam. Sekarang yang penting bagaimana menghentikan pornografi yang semakin merebak baik dalam bentuk bacaan maupun tontonan.

Harapan ddemi harapan memang selalu ada. Semoga Cenil dan Cenul tidak lagi “berbugil ria” dalam perjalanan keliling kampong naik sepeda. Tentunya dengan keberanian semua pihak untuk menghentikan penjajahan moral dalam bentuk pornografi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline