Sekarang ini ternyata bukan cuma negara-negara Timur Tengah saja yang mengalami ancaman terhadap pergerakan ISIS. Amerika juga saat ini sedang was-was akan serangan teroris mengingat dua kebijakan yang dikeluarkan Obama menurut banyak pengamat politik disana dapat memicu terjadinya serangan 11 September kembali.
Pertama kebijakan Obama yang menarik seluruh pasukan dari Irak dengan meninggalkan jejak berupa peralatan militer canggih hasil dari pelatihan Amerika terhadap tentara boneka Irak. Sebagaimana diketahui bahwa sebelumnya Amerika menyerahkan semua peralatan militer yang pernah mereka gunakan kepada pemerintahan Irak untuk mereka pergunakan. Dengan tujuan agar mereka dapat mempergunakannya tanpa bantuan Amerika sama sekali.
Namun yang terjadi kini adalah pada saat tentara ISIS menyerang Irak, tentara boneka buatan Amerika itu malah ngacir tak tahu rimbanya. Meninggalkan semua peralatan yang diberikan oleh Amerika itu begitu saja. Tentunya ini memudahkan tentara ISIS untuk mengambil alih semua peralatan militer tersebut dan menggunakannya untuk kepentingan mereka. Gimana ISIS gak jadi kuat kalau udah begini. Bayangkan aja, mereka itu berhasil mengambil senjata berikut amunisi yang ditaksir bernilai jutaan dolar dan bahkan pasukan ISIS sekarang sudah punya alat peluncur misil dari darat ke udara yang mampu menjatuhkan pesawat tempur musuh. Ini semuanya punya Amerika. Jadi kalau ntar mereka balik lagi, rasain tuh makan senjata sendiri..
Kebijakan Kedua Obama yang sekarang bikin orang Amerika merasa tidak aman adalah dengan mengabaikan Immigration Law yang membolehkan siapa pun asal berusia di atas 18 tahun untuk menetap di Amerika dan menjadi penduduk tetap. Sebenarnya kebijakan ini untuk mengakomodasi keinginan sebagian pemilihnya dulu yang sebagian besar Hispanik. Namun bagi sebagian pengamat justru kebijakan ini dianggap sebagai sinyal bagi para teroris untuk masuk ke Amerika. Karena dengan adanya kebijakan tersebut maka siapa saja boleh masuk ke Amerika dan menetap disana.
Akibatnya sekarang gelombang imigran dari Meksiko yang melintasi Rio Grande menuju ke Amerika semakin meningkat. Nah ini nih yang menurut sebagian pengamat politik dapat menjadi sarana para kriminal dari Amerika tengah maupun Teroris dari Timur tengah untuk masuk secara legal ke Amerika. Sampai-sampai kebijakan ini mereka anggap mimpi buruk kedamaian yang ada di Amerika.
Ketakutan Amerika semakin memuncak saat mereka sekarang tahu bahwa ISIS ternyata juga udah memiliki teknologi Amerika. Bisa jadi dengan adanya kebijakan Pintu terbuka tersebut ada agen ISIS yang berhasil menyusup ke Amerika dan membuat terror di sana. Hanya menunggu waktu. Yang pasti CIA dan FBI pasti kalang kabut mengidentifikasi para pendatang legal ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H