Lihat ke Halaman Asli

ISIS Tak Berani Menyentuh Perusahaan yang Satu Ini

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Efek penyerangan ISIS ke Irak dan Syria semakin meluas.

Industri perminyakan contohnya, semakin tidak stabil. Sabotase dan pengambilalihan sumur-sumur minyak  menjadi strategi besar ISIS dalam melemahkan ekonomi setempat.

Pasti tak ada seorang pun yang menginginkan teroris menguasai suatu daerah tertentu. Termasuklah Presiden Obama dan para sekutunya termasuk Negara-Negara Arab. Hanya ada satu cara menghentikan mereka. Hancurkan! Tak ada pilihan lain.

Saat ISIS berhasil dikalahkan, tentunya banyak usaha-usaha lokal yang bakal berkembang dan menghasilkan.

Termasuk yang satu ini..

Mari kita lupakan dulu ketakutan akan ISIS. Biar bagaimanapun pasti selalu ada peluang di balik ancaman dan kesempitan.

Meskipun banyak media luar negeri memberitakan seakan-akan ISIS ini ada di mana-mana, jangan lupakan bahwa Irak dan Syria itu luas.

Mungkin tak banyak yang memberitakan bahwa sebenarnya di Selatan Irak, tepatnya di wilayah yang dikuasai suku Kurdi, minyak mentah masih mengalir ke tangki-tangki kapal tangker untuk diangkut keluar…

Bahwa di saat-saat krisis, ternyata masih ada kilang minyak yang masih beroperasi, masih bebas mengeksplorasi bahkan memproduksi minyak mentah. Bahkan penaklukan demi penaklukan yang dilakukan ISIS selama ini sama sekali tidak berpengaruh terhadap perusahaan yang satu ini.

Perusahaan yang sedang saya bicarakan ini namanya DNO milik Negara Norwegia.

Perusahaan yang sudah beroperasi selama sepuluh tahun ini dari kilang Tawke yang ada di Irak Utara saja bisa menghasilkan 130 ribu Barel Per Hari dengan Target 200 ribu Barel per Hari.

Ini tandanya krisis benar-benar tidak pernah menyentuh perusahaan kilang minyak ini sama sekali…




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline