Lihat ke Halaman Asli

Manusia Sebagai Mahluk Perampok

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Seiring dengan perkembangan zaman dari primitif ke modern ( teknologi ) terjadi perubahan yang sangat pesat dalam budaya masyarakat khususnya dalam peran manusia terhadap lingkungannya . Dimana manusia yang memiliki kebutuhan hidup yang beragam ditambah lagi manusia memiliki ego komsumtif yang besar, sehingga ekosistem yang dieksploitasi oleh manusia secara berlebihan menyebabkan kerusakan terhadap kelestarian lingkungannya. berbagai hal yang bisa kita lihat misalnya adanya penebabangan hutan yang dilakukan oleh manusia secara ilegal sehingga hutan menjadi gundul  yang kemudian menyebabkan erosi dan banjir. Ditamabah lagi penangkapan hewan langkah yang sangat terbatas jumlahnya sehingga habitat populasinya akan punah. Kemudian dari sektor pertambangan yang menjadi faktor utama kerusakan lingkungan,manusia dengan menggunakan alat-alat yang modern melakukan eksploitasi secara berlebihan ditambah lagi tidak adanya reklamasi yang dilakukan pasca penambangan sehingga dampak negatif yang terjadi sangat besar. Disinilah mengapa manusia dikatakan sebagai mahluk perampok dan perusak dikarenakan ego komsumtif yang begitu besar tanpa memikirkan dampak dari pada apa yang dilakukannya.Maka dari itu manusia harus memiliki kesadaran terhadap kelestarian  lingkungan, Yang merupakan tempat hidup dan tak akan pernah terpisahkan oleh manusia.Kepedulian terhadap lingkungan merupakan kepedulian bagi diri sendiri karena lingkungan satu kesatuan dengan manusia yang tak mungkin terpisahkan.( Lestari alamku lestari jiwaku ).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline