Lihat ke Halaman Asli

Dan Google pun Angkat Tangan

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

“Apa yang kamu cari, Andi?”

Pertanyaan di atas diajukan seorang kiper lawan kepada saya ketika kami sedang bermain futsal Sabtu lalu.

“Bolanya sudah di sana,” tambah beliau.

Sialan. Saya pun berlari sekuat tenaga mengejar si bola yang sudah jauh keberadaannya. Nafas tembakau saya hanya tersisa seperempatnya.

Kemudian, pertanyaan tersebut terus terngiang-ngiang di telinga meski pertandingan telah usai. Begitu pun sesampainya di kamar, lalu mandi dan mengenakan piama.

Apa yang kamu cari, Andi? Dalam hidup ini? Di dunia ini? Di kolong kasur? Di lorong dapur? Di medan tempur? Di gunung kapur? Di kantor? Di atas jok motor? Di tengah lalu-lalang orang? Diantara bising kendaraan? Sewaktu sendiri? Ketika menyepi?

Apa yang kamu cari, Andi?

Saya dibuat celingukan, jadinya. Kenapa pertanyaan itu muncul di usia saya yang sudah demikian matang. Kenapa tidak dari dulu-dulu saja. Tiba-tiba saya merasa tersesat, kesulitan mencari jalan pulang.

Jangan-jangan, selama ini kamu mencari yang tidak ada.

Betapa mengerikan jika itu memang benar.

Coba cari di Google Search saja. Konon, di sana, semua hal dapat ditemukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline