Lihat ke Halaman Asli

Andienputrias

Mahasiswa

Tagar #AsalBukan02 Menjadi Sorotan Warga Net Saat Ini

Diperbarui: 21 Februari 2024   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Menjelang hari pemilihan umum (pemilu) 2024 antusias masyarakat Indonesia menjadi semakin menggebu-gebu dan semakin meyakinkan diri mereka agar tidak salah pilih dalam memilih calon presiden Republik Indonesia selanjutnya. Dilihat dari banyaknya komentar-komentar panas masyarakat Indonesia disalah satu platform sosial media yakni "Twitter".

Dalam platfrom media sosial ini warga net bebas berpendapat apa yang mereka ingin utarakan dalam mengkritisi para calon presiden yang menyalonkan dirinya, Namun, akhir-akhir ini beredarlah sebuah tagar yang berbunyi #AsalBukan02 yang menjadi perbincangan hangat di media sosial ini. Hastag "asal bukan 02" seringkali digunakan dalam konteks politik di Indonesia. "02" dalam tagar ini merujuk pada pasangan calon nomor urut dua dalam pemilihan umum, yang pada umumnya terkait dengan pemilihan presiden dan wakil presiden.

Tagar ini dapat mencerminkan suatu sikap atau pandangan terhadap pasangan calon nomor urut dua, menyatakan bahwa asalkan bukan pasangan calon tersebut yang menang atau memiliki kebijakan tertentu, maka itu lebih diterima atau diinginkan.  Perbicangan ini menjadi populer pasalnya berbarengan dengan adanya degradasi gerakan 4 jari sebagai bentuk pencegah terpilihnya paslon nomor urut 02 sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia.

Degradasi gerakan 4 jari  ini bukan semata-mata atas permintaan dari capres dan cawapres nomor urut 01 dan 03, melainkan sebuah gerakan atau kampanye yang dibuat oleh John Muhammad dari Presidium Nasional Partai Hijau Indonesia. Beliau mengatakan bahwasanya gerakan itu sebagai bentuk tanda mengajak masyarakat dalam memilih paslon no 01 atau paslon no 03 dalam pilpres 2024. 

Tentunya adanya gerakan ini bertujuan ingin melawan politik Jokowi yang mendukung Prabowo-Gibran pada pilpres 2024. Serta menanggulangi masyarakat Indonesia yang sulit untuk memilih para capres dan cawapres yang memiliki pemikiran untuk golput dalam pemilu 2024 nanti. Selain itu juga, mencegah masyarakat agar tidak salah pilih, dan sebagai salah satu bentuk cara mengalahkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. Gerakan 4 jari ini memiliki sebuah arti sebagai bersatunya para pendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Selain, adanya gerakan 4 jari ini, tagar #AsalBukan02 muncul dikarenakan banyaknya penilaian warga net terhadap paslon nomor urut 02 yang dianggap tidak pantas dan kurang berdedikasi dalam debat capres dan cawapres. Lalu, banyak yang beranggapan bahwa capres no urut 02 hanya melanjutkan kinerja dari presiden saat ini dan juga banyak pelanggaran yang telah dibuat oleh paslon nomor urut 02. Seperti contoh pelanggaran HAM.  Selain itu, menurut warga net bahwa usia dan faktor kesehatan capres nomor urut 02 cukup mengkhawatirkan untuk kedepannya.

Sehingga, terbentuknya degradasi 4 jari menjadi wadah perwakilan dari warga net yang tidak meinginkan paslon 02 terpilih dalam pilpres 2024. Pasalnya banyak sekali yang sependapat oleh gerakan atau kampanye 4 jari tersebut. Warga net yang menolak paslon nomor 02 berbondong-bondong menaikan tagar #AsalBukan02 tersebut dalam platfrom media sosial twitter ini untuk menyadarkan masyarakat Indonesia khususnya generasi milenial dan Z dalam pemilu akan meleknya terhadap politik yang sebenarnya.

Karena pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tegas bukan kasar, sekaligus rendah hati. Sebagai pemimpin harus mencerminkan dan membuktikan dirinya pantas untuk negara, Kesadaran dalam bersikap harus menjadi hal penting dalam mencerminkan sosok pemimpin yang dihormati dan bermoral.  

 Pilihlah pemimpin sesuai keyakinan didalam hati. Namun, kembali lagi dengan pemikirian setiap individu dalam memilih capres dan cawapres pada pilpres 2024. Gunakanlah hak suara sebaik-baik mungkin. Adanya perbedaan pendapat sudah menjadi makanan sehari-hari dan tetap bersatu walaupun berbeda pilihan. Penting untuk diingat bahwa penggunaan tagar ini dapat bervariasi dan dapat mencerminkan beragam sudut pandang atau sikap terhadap suatu isu atau tokoh politik. Hastag di media sosial sering digunakan untuk menyampaikan dukungan, kritik, atau pandangan terhadap suatu peristiwa atau tokoh tertentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline