Lihat ke Halaman Asli

Sebuah Jawaban

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sabtu malam, di sebuah restoran. Pada saat itu, di luar hujan dan tidak mungkin pelangi akan muncul.

Di meja yang paling kanan dan pojok, entah nomor berapa.

Aku menyandarkan tubuh pada sandaran kursi yang bergaya futuristic, menikmati cappucino.

Sementara di depanku, duduk seorang wanita yang lebih tua tiga tahun dariku.

Wanita itu, entah kenapa aku sangat mengaguminya.

“Apa kamu yakin?” Dengan nada menahan tawa, dia bertanya.

“Yakin.” Tanpa ragu aku menjawab, sambil meletakkan cangkir di dekat vas bunga bercorak perak hitam.

“Sebagai contoh, lihatlah bagaimana aku mengejutkan diriku sendiri. Tanpa sihir, tanpa dukun, aku mengalahkan laki-laki di seluruh dunia untuk mendapatkanmu.”

Wanita itu tersenyum mendengar sebuah penjelasan yang mungkin bukanlah jawaban atas pertanyaannya.

Aku berpindah tempat duduk, kini disamping kanan wanita itu.

Wajah kami saling berpandangan. Kugenggam erat tangannya yang sejak tadi membuka-tutup kotak kecil berwarna merah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline