Sering kali saat Ramadan pengeluaran menjadi meningkat. Padahal makan siang hari ditiadakan sehingga sehari cuma makan dua kali tak lebih, yaitu saat sahur dan buka puasa.
Tak dipungkiri memang harga kebutuhan pokok saat puasa melonjak naik. Biasanya sepekan sebelumnya harga naik terutama komoditas beras, daging, telur maupun bumbu dapur ditambah menjelang lebaran harganya kembali meroket.
Ini juga menjadi pemicu meningkatnya pengeluaran saat puasa. Namun lain halnya dengan boros saat puasa, kaitannya bukan sekedar pada meningkatnya pengeluaran tapi defenisinya mengeluarkan atau membelanjakan uang secara berlebihan, bisa disebut tak sesuai dengan kebutuhan sebenarnya.
Kita artikan saja boros adalah keadaan mengeluarkan uang tanpa pehitungan yang matang sehingga menimbulkan rasa penyesalan. Sesungguhnya banyak kegiatan puasa terkadang tidak sesuai dengan makna puasa sesungguhnya ataupun penyediaan menu yang ternyata malah menjadi mubazir, karena menuruti nafsu saat lapar yang banyak keinginan.
Berikut cara agar tak boros saat Ramadan:
- Fokus Ibadah, tanamkan dalam hati, makna Ramadan sesungguhnya adalah untuk mendapatakan ampunan dan rahmat dari Allah. Dari awal niatkan untuk fokus beribadah, tanamkan prinsip beribadah pada semua aktivitas. Segala kegiatan yang tidak ada nilai ibadahnya tinggalkan.
- Belanja menu buka dan sahur secukupnya. Dengan niat diatas, maka tak perlu khawatir lagi soal menu makanan. Setelah memahami benar arti puasa sesungguhnya untuk mengendalkan nafsu tentu saat belanja, hanya mengeluakan uang yang memang benar-benar kebutuhan dan secukupnya. Tak perlu beli beragam menu dan banyak makanan saat sahur dan saat buka, seperlunya saja karena khawatir makanan akan bersisa.
- Memasak, biasakanlah untuk memasak setiap harinya untuk keperluan sahur dan buka. Karena memasak sendiri tentu lebih hemat ketimbang membeli.
- Jangan terlalu sering buka puasa di luar, bagaimanapun keadaan ini akan membuat boros pengeluaran saja.
- Jangan terlalu sering medsos-an dan buka youtube atau sejenisnya, hingga kebutuhan kuota makin meningkat. Pasalnya, kebutuhan akan kuota meningkat saat Ramadan, karena rasa lapar malah bikin malas gerak sehingga waktu dihabiskan bercengkrama bersama smartphone andalan. Lebih baik banyak baca Al-quran dan menghapalnya.
- Jangan terlalu getol ikut buka bersama, apalagi ditempat-tempat makan, di mall, cafe dan resto, Soalnya menunya pasti mahal. Malah makin memberatkan pengeluaran saja. Bukankah lebih baik uangnya disimpan atau ditabung ke dalam kotak amal, diinfaqkan atau disedekahkan, tentu jauh lebih bermanfaat dan bernilai pahala.
"Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan" (Al-Quran Surah Al-Baqoroh : 245).
Dari kutipan ayat di atas Allah telah berjanji akan melipatkgandakan ganjaran sedekah dan infaq, ketimbang membelanjakan banyak uang demi kepuasan sementara, ada baiknya kita membelanjakannya di jalan Alloh. Memboroskan diri dalam bersedekah atau berinfaq jauh lebih bijak dan bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H