Lihat ke Halaman Asli

Apa yang Dijual di Kaki Lima Jepang?

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1427940668431904940

Kalau kita di Indonesia kapan saja merasa lapar dan tidak punya makanan di rumah, cukup langkahkan kaki sejenak ke luar dari pintu rumah pasti langsung ketemu, kalau bukan gerobak pasti deretan kios kaki lima yang menjual aneka jajanan. Gorengan sampai makanan serupa nasi goreng, gado-gado, pecel, sate sampai martabak dan siomay semuanya lengkap. Indonesia memang surganya makanan di kaki lima. Selain rasanya yang enak juga ringan di kantong. Wajar saja kalau banyak yang naik berat badan karenanya.

Di Jepang sangat susah menemukan kaki lima yang khusus menjual makanan. Menurut teman kami yang orang Jepang, tidak boleh sembarangan mendirikan kios di pinggir jalan, apalagi di pedestrian yang ditujukan untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda. Bisa ditangkap polisi. Kalau di Indonesia begitu lihat ada trotoar kosong pasti segera ada yang mendirikan kios atau minimal gelar dagangan di atas tikar. Sementara bagi pejalan kaki harus jalan di pinggir badan jalan yang sudah dipenuhi kendaraan, sehingga berbahaya bagi keselamatan dirinya. Kios pedagang kaki lima biasanya hanya ada musiman. Seperti jika ada festival, ada acara khusus yang didatangi banyak orang. Itu pun harus izin ke pemerintah dan sebelum disetujui untuk mendirikan kios yang akan menyajikan makanan untuk orang banyak penjualnya harus di tes kesehatannya. Kata teman saya sampai tinja pun diperiksa. Betul-betul kalau soal kesehatan dan kebersihan orang Jepang sangat concern.

Kembali ke soal makanan apa saja yang dijual di kaki lima Jepang. Berikut ini beberapa makanan yang dijual oleh kios-kios kaki lima di Tenmabashi, Osaka.


  1. Cemilan ikan tuna mentah. Ikan mentah bagi orang Jepang bukan hal yang aneh, mereka sangat suka makan ikan mentah baik dibuat sushi, sashimi, atau hanya sekedar cemilan. Daging ikan tuna hanya dipotong dengan ukuran tertentu kemudian ditusuk dengan bambu bersama potongan bawang prey, kemudian dimakan begitu saja tanpa diberi bumbu apa pun. Rasanya enak dan segar.
    [caption id="attachment_358658" align="aligncenter" width="448" caption="cemilan ikan tuna (foto ; pribadi)"][/caption]
  2. Yakisoba, bentuknya mirip mie goreng. Soba itu sejenis mie yang dimasak di atas wajan datar, dicampur dengan bawang prey dan bawang bombai. Aromanya persis seperti mie goreng tapi rasanya menurut saya enakan mie goreng.
  3. Ubi goreng. Ubi jalar yang gede-gede dipotong, kemudian di celup dalam minyak dan dimakan begitu saja tanpa campuran apa-apa. Kalau di Indonesia pasti sudah lengkap dengan saos atau sambelnya.

    [caption id="attachment_358661" align="aligncenter" width="448" caption="ubi goreng (foto ; pribadi)"]

    1427940878392035702

    [/caption]
  4. Kentang rebus. Kentang yang dimasukkan dalam panci kukusan. Begitu matang segera dipotong-potong tanpa membuka kulitnya, dicampur sedikit mentega, selanjutnya siap disantap.
  5. Siput laut bakar. Siput laut masih dengan cangkangnya diletakkan di atas besi pembakaran, tunggu sampai matang. Setelah itu tinggal diseruput dengan sumpit.

    [caption id="attachment_358659" align="aligncenter" width="448" caption="siput laut bakar (foto : pribadi)"]

    14279407391534473525

    [/caption]
  6. Pisang coklat. Pisang Cavendish segar yang dicelup dalam coklat kemudian diberi hiasan warna warni yang lucu. Ada yang menyerupai tokoh kartun. Sepertinya sayang untuk dimakan karena terlalu lucu untuk ditelan.

    [caption id="attachment_358662" align="aligncenter" width="448" caption="pisang coklat (foto : pribadi)"]

    1427940947299823474

    [/caption]
  7. Ikan bakar. Beda dengan ikan bakar di Indonesia, ikan segar cukup ditusuk dengan bambu kemudian diletakkan dekat arang yang menyala.
    [caption id="attachment_358660" align="aligncenter" width="448" caption="ikan bakar (foto : pribadi)"]

    1427940808727270402

    [/caption]


Itulah makanan yang dijajakan di kaki lima Jepang. Meskipun harganya tidak murah untuk ukuran kantong orang Indonesia (terpengaruh kurs yang melemahkan rupiah) tapi cukup memuaskan. Meskipun beberapa terasa hambar di lidah saya, maklum mereka sangat membatasi pemberian bumbu pada makanan seperti garam, merica apalagi MSG. Katanya agar sehat dan bisa menikmati rasa asli dari makanan. Happy eating… Itadakimasu…




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline