Baiklah nona, aku telah mengetahui isi tulisanmu walaupun butuh beberapa kali aku mencoba memahami tulisan itu.
Benar katamu "Kita Bagaikan Bulan dan Bintang" jikalau nona ingin menjauh dariku silahkan nona itu pilihanmu, tidak elok rasanya kalau kita mementingkan rasa egois dalam diri dan tidak pantas pula memaksa kehendak yang bukan semestinya dan sekuat apapun kita mengusahakan tidak akan mampu merubah kenyataan.
Akulah yang salah memahami perasaan darimu walaupun kita memiliki minat dan hobi yang sama bukan berarti kita memiliki rasa yang sama juga, cinta dan rasa tidak semudah yang dibayangkan, tak seindah cerita dinegri dongeng ataupun panggung sandiwara teater lawas.
Cinta dan perasaan itu rumit untuk dijabarkan dan dijelaskan, dia hadir secara tiba-tiba lalu pergi tanpa alasan dan hanya meninggalkan kenangan dan menjadi sebuah cerita.
Pepatah mengatakan "Jatuh hati tidak bisa memilih. Tuhan memilihkan. Kita hanyalah korban. Kecewa adalah konsekuensi. Bahagia adalah bonus." Mengenalmu bukan tanpa alasan dan kebetulan tapi semesta lah yang bekerja melalui garis takdir yang telah ditentukan.
Ku serahkan padamu nona dengan episode mu yang telah kau tuliskan, ntah peran dan karakterku tetap berlanjut pada bab baru atau berakhir pada bab ini. Dan kuharap semoga epilog dari kisahmu berakhir bahagia.
~Bandung, 15 Oktober 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H