Vitamin C atau asam askorbat merupakan antioksidan yang larut dalam air dan mudah teroksidasi secara reversible. Vitamin C merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh terhadap senyawa oksigen reaktif dalam plasma dan sel. Vitamin termasuk salah satu vitamin esensial karena manusia tidak dapat menghasilkannya di dalam tubuh sendiri sehingga vitamin C harus diperoleh dari luar tubuh. Sumber Vitamin C antara lain sayuran seperti brokoli, bayam, cabai dan buah-buahan seperti jambu biji, nanas, jeruk, tomat dan mangga.
Vitamin C berfungsi melindungi sel darah putih dari enzim yang dilepaskan saat mencerna bakteri yang telah ditelannya, sintesa hormon-hormon steroid dari kolesterol, membantu dalam pembentukan kolagen, menyembuhkan sariawan, membantu proses penyembuhan luka serta meningkatkan daya tahan tubuh melawan infeksi dan stres.
Namun perlu diingat bahwa semua jenis vitamin termasuk vitamin C merupakan mikronutrien, yang artinya tubuh hanya memerlukan dalam jumlah kecil. Batas maksimal konsumsi vitamin C harian adalah sebesar 2000 mg saja.
Agar tidak terjadi kelebihan vitamin C, perhatikan batas asupan maksimal vitamin C yang aman berdasarkan usia di bawah ini:
Usia Asupan (mg/hari)
1-3 tahun 400
4-8 tahun 650
9-13 tahun 1200
14-18 tahun 1800
19 tahun ke atas 2000
Kelebihan vitamin C akan dibuang melalui air seni, keringat dan tinja. Mengonsumsi vitamin C dalam jumlah besar (megadose) justru akan menyebabkan banyak dampak yang tidak baik bagi tubuh. Beberapa efek konsumsi Vitamin C berlebihan antara lain:
- Peningkatan produksi asam lambung dan menimbulkan masalah pencernaan seperti iritasi lambung, diare dan juga penyakit gastritis.
- Terjadi gangguan pada urikosuria, yaitu terjadi peningkatan kadar asam urat di dalam kandung kemih sehingga akan memicu resiko gangguan pada ginjal.
- Dapat terjadi beberapa gangguan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan otak.
- Dapat mengakibatkan pusing dan mual.
- Pemberian secara langsung pada kulit anda akan menimbulkan ruam, alergi, bahkan menyebabkan iritasi kulit.
- Dapat menimbulkan hasil positif palsu pada pemeriksaan glukosa urin.
- Bagi yang sedang melakukan pengobatan. Khususnya pengobatan kanker akan mengakibatkan gangguan penyerapan obat-obatan kanker dikarenakan terlalu banyak dosis vitamin C yang masuk ke dalam tubuh.