Lihat ke Halaman Asli

Ketika Amerika Bicara Kebenaran

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tadi pagi saya menyaksikan "Riwayat" di Trans TV, yang mengangkat kisah Saddam Hussein (Singa Padang Pasir), melalui acara ini saya mendapatkan informasi yang sebelumnya bertolak belakang mengenai Saddam Hussein , dulu semasa perang irak-amerika (informasinya begini : diisukanlah bahwasanya negara tersebut memiliki senjata pemusnah massal (tak lain isu ini yang menyampaikannya adalah amerika), disebarkanlah isu ini kesekutu-sekutunya...hingga kedunia internasional, kemudian isu lainnya adalah "beliau" dan keluarganya hidup bergelimangan harta yang rakyatnya semakin miskin karna kediktatorannya, dan isu-isu negatif lainnya)

Pokoknya semuanya buruk mengenai   Saddam Hussein, begitu juga dengan Khaadafi cara yang sama dan taktik yang sama, mengatas namakan HAM semuanya dibasmi sama amerika.   Ketika perang telah usai kepedihan dan kesengsaraan makin merajalela dan pembunuhan dimana-mana, senjata pemusnah massal yang dituduhkan tidak terbukti. Amerika hanya menginginkan minyak dan emas, tentara amerika adalah   "Perampok Legal" (perampok  resmi yang memiliki izin membunuh dan mengamankan Minyak dan Emas) tugas usai para jendral dapat komisi dan jabatan .

Nau'zubillahiminzalik ...Indonesia ternyata memiliki kekayaan minyak dan emas, akankah  kita kelak diadu domba dan dan bernasib seperti irak dan negara2 lainnya.

Mungkin tanpa kita sadari Indonesia telah masuk dalam skenario Amerika, menuggu waktu untuk di diobok-obok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline