Lihat ke Halaman Asli

Jalan Panjang Revolusi Mesir

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

situasi di mesir masih belum menentu pasca lengsernya mursi, demo balasan dari pendukungnya masih terus terjadi, bahkan korban jiwa mulai berjatuhan.

Entahlah, apa yg ada di pikiran orang mesir, semenjak rezim husni mubarak tumbang, negeri piramid itu selalu bergejolak, 2 kelompok utama saling memperebutkan pengaruh dan kekuasaan, ikhwanul muslim yg merupakan pendukung utama mursi dan kelompok sekuler.

Kekuatan 2 kelompok utama di mesir ini sepertinya berimbang atau hampir sama, itu tercermin dari hasil pemilihan presden tahun lalu, dimana kelompok ikhwanul muslim menang tipis atas saingannya dari kelompok sekuler.

Demokrasi di mesir memang masih seumur jagung, kebebasan berdemokrasi baru mereka rasakan setahun terakhir setelah tumbangnya sang diktator husni mubarak, yg berkuasa selama 32 tahun.

Kejadian di mesir mengingatkan saya dgn kejadian di tanah air sewaktu tumbangnya suharto, euforia kebebasan melanda masyarakat, bahkan tdk sedikit nyawa yg hilang pd waktu itu, tapi syukurlah sekarang kita sudah melewati masa transisi itu, dan Insya Allah tahun depan kita akan diuji kedewasaan berpolitik kita dalam pemlu 2014.

Dalam demokrasi memang dibutuhkan kedewasaan, jika hal ini tdk dimiliki rakyat mesir sepertinya sulit keluar dari situasi krisis, seperti sekarang ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline