Di suatu wilayah diujung timur pulau jawa, ada sebuah kota yang terhimpit oleh gunung dan selat. Kota itu sangat banyak sekali adat istiadat yang bersangkutan dengan hal-hal yang berbau mistis, seperti penghormatan pada leluhur, suatu tempat, hingga gerakan gerakan yang sangat eksotis dan membuat orang yang melihatnya itu seperti takmungkin jika di lakukan oleh manusia biasa.
Sebenarnya kota apa sih itu? kota itu adalah kota yang dulu pernah dijuluki dengan kota pisang dan sekarang dijuluki dengan julukan kota santet, yaitu Banyuwangi. Kota ini mempunyai sejarah dari legenda Sri Tanjung. Yaitu pada dahulu kala, hiduplah sepasang mempelai dari kerajaan Sritanjung. Singkat cerita, mempelai perempuan itu dituduh berzina dengan laki-laki lain. Lalu mempelai laki-laki dari perempuan itu tidak terima dan menyeret perempuan itu kesungai yang keruh. Si perempuan itu bilang kepada laki-laki itu bahwa setelah ia terubunuh, jasadnya supaya di masukkan kedalam sungai. Apabila darahnya berbau busuk, maka si perempuan itu benar-benar berzina, akan tetapi apabila darahnya berbau wangi, maka perempuan itu tidak berzina. Akhirnya setelah perempuan itu dibunuh dan dimasukan kedalam sungai itu, ternyata darahnya berbau wangi. Dan dari situlah nama kota ini berasal, yaitu kota Banyuwangi.
Kenapa kok dijuluki kota santet?
Dahulu kala ada pada tahun 1998 itu terjadi suatu pembunuhan masal yang terjadi di banyuwangi. Korban yang gugur pada waktu itu sekitar lebih dari 100 jiwa yang melayang, yang mana mereka yang terbunuh itu terduga sebagai dukun santet di Banyuwangi. Akan tetapi setelah di telusuri, mereka yang terbunuh dalam tragedy tersbut adalah para tokoh yang ada pada suatu daerah itu, mulai dari ketua RT, RW, pengajar pengajian (Ustad), dan para tokoh tokoh masyarakat lainnya. Untuk pelaku pembunuhannya itu ternyata dari para warga sipil dan juga oknum-oknum yang di sebut dengan ninja.
Apasih yang membuat mereka percaya bahwa banyuwangi merupakan kota santet?
Di kota banyuwangi ini sangatlah banyak adat istiadat yang bersangkutan dengan hal-hal berbau mistis. Seperti penghormatan pada leluhur, benda yang dikeramatkan, lokasi yang mengahruskan kita ketika berkunjung atau akan mengadakan acara disana harus memohon izin kepada barang ghoib yang menjaga daerah tersebut, hingga ada tarian-tarian yang kemungkinan besar manusia biasa tidak dapat melaksanakannya.
Apa saja adat istiadat di kota Banyuwangi?
Seblang -- Seblang merupakan suatu ritual yang bertujuan untuk menolak bala' dan juga bersih desa pada suatu desa di banyuwangi. Desa yang melakukan ritual ini ada 2 desa, yaitu pada desa Olehsari dan juga desa Bakungan yang mana kedua desa tersebut berada pada kecamatan Glagah Banyuwangi. Kedua desa itu mempunyai perbedaan saat melaksanakannya dan juga syarat dari penarinya. Pada desa Bakungan, diselenggarakan satu minggu setelah hari raya idhul adha dan pemainnya adalah seorang gadis yang telah berumur lebih dari 50 tahun dan juga telah purna haid atau monopouse. Sedangkan pada desa Olehsari itu diselenggarakan satu minggu setelah hari raya idhul fitri di laksanakan dan penarinya itu adalah seorang gadis yang belum mencapai balig-nya. Untuk pemilihan dari penari ritual seblang ini hanya dipilih melalui kegiatan supranatural yang mana biasanya pemilihan seorang penari ini harus mempunyai keturunan darah dari seorang penari sebelumnya.
Gandrung -- Gandrung merupakan tarian khas dari Banyuwangi. Tarian ini biasanya di lakukan oleh seorang perempuan yang sangat cantik dan di kenakan pakaian khasnya yang memadukan warna hitam dan merah. Yang mana pakaian ini dapat membuat para penonton tercengang mengagumi penari tersebut. Dan dari tarian ini juga ada pemain laki-lakinya sebagai pasangan dari penari perempuan.
Sesuai dengan namanya, Gandrung itu berarti Tergila-gila atau cinta habis-habisan itu selalu membuat tamu (khususnya pria) langsung terpikat dan tertari melihat penari tersebut. Apalagi ditambah dengan tarian yang sangat eksotis dan senyuman dari penari gandrung itu sangat membuat mata kita tak pernah berhenti menatap tarian gandrung ini.
Tarian gandrung ini merupakan bentuk rasa syukur pada tuhan yang telah memberikan hasil panen yang sangat melimpah kepada warga Banyuwangi. Uniknya tarian ini berbeda pada tarian-tarian yang ada di pulau jawa pada umumnya. Tarian ini ada gerakan-gerakan campuran dari tarian bali yaitu pada Kerajaan Blambangan. Dan alunan music yang mengiringi tarian ini juga tercampur dengan music bali.