Lihat ke Halaman Asli

Anas! Berhentilah Jadi Provokator

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Melihat dan mencermati peristiwa Hambalang, menjadi carut marut karena pelakunya ternyata mempunyai "Tameng" masing-masing dengan segala caranya, salah satu yang sangat krusial adalah "Tameng" yang dipakai oleh ANAS URBANINGRUM, dengan segala tutur kata yang terlihat santun, tanpa emosi dan terkonsep, kasus "HUKUM" yang dituduhkan, secara pelan dan Pasti di arahkan ke "POLITIK"...... sehingga "Temeng" atau pertahanan diri untuk melindungi dari kasus hukumnya di tonjolkan dengan 'issu' POLITIK ..... hebat sekali !!!! yang lebih hebatnya lagi ANAS bisa membawa (Mempengaruhi) publik (masyarakat) baik dari semua strata tinggi (BUYUNG NASUTION) hingga loyalis pinggir jalan, untuk dengan sukarela membantu dirinya, dan lagi-lagi dengan segala cara, entah dengan memfitnah (anggota KPK dituding ke cikeas), sampai dengan menganalisa pidato president yang menanyakan kasus hukum ANAS di KPK..... semua tergiring ke ranah POLITIK...... hebatnya ANAS..... (baca juga tulisan Mohamad Sobari di Koran SINDO senin tgl 13 Januari 2014 "Politisi yang merusak Politik" .....sepertinya tulisan beliau ditujukan kepada ANAS dan loyalisnya).

Terlepas dari kehebatan ANAS diatas, penulis mengajak kepada Kompasioner sekalian,... marilah kita menghimbau kepada ANAS untuk berbicara kasus hukum Hambalang saja..... apa yang dilakukan, dan apa yang tidak dilakukan, jawablah semua yang dituduhkan.... kalau itu salah pertanggung jawabkan, tapi kalau tidak salah pasti KPK tidak segan untuk merehabilitasi...... sementara itu juga tolong sampaikan siapa-siapa yang terlibat yang lain, kalau memang IBAS terlibat sampaikan saja, atau petinggi DEMOKRAT yang lain kalau memang terlibat sampaikan saja, tidak usah takut..... dengan demikian akan semakin jelas. jangan sampai masyarakat mempunyai persepsi sendiri sehingga masyarakat semakin salah dan itu bisa menimbulkan FITNAH..... padahal ANAS yang putra HMI tau akan hukum FITNAH......

Terlepas dari niat men FITNAH atau tidak, penulis mengajak kepada ANAS untuk menghentikan cara-cara PROVOKASI masyarakat dengan pernyataan seakan-akan santun tetapi justru menimbulkan beragam persepsi yang dapat berdampak kepada persepsi yang salah, sehingga FITNAH bertebaran disetiap warung kopi, pojok jalan, atau bahkan digedung parlemen..... kalau memang ANAS ingin mendapat simpati baik dari masyarakat, pak ANAS harus berani mengakui apa yang dilakukan dan apa yang tidak dilakukan, karena semakin hari masyarakat semakin muak dengan pembelaan "Politik" yang pak ANAS sampaikan, cobalah sampaikan pembelaan "HUKUM" yang diucapkan.... (bukan surat panggilannya yang dipermasalahkan, tapi uang yang 2,21 Milyard yang diterima atau mobil harrier atau uang yang lainnya ?)

Sekali lagi saya hormat kepada pak ANAS yang muslim, semoga muslim saya juga bisa meneladani MUHAMAD SAW...... pesan saya ke pak ANAS.... hentikan MEMPROVOKASI masyarakat dengan pernyataan yang bisa menimbulkan persepsi ke arah FITNAH..     trims....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline