Lihat ke Halaman Asli

HTI Bogor Akan Bedah Aturan Reklamasi Sesuai Syariah

Diperbarui: 8 Mei 2016   15:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Reklamasi Pantai

Soal kisruh reklamasi pantai khususnya di Jakarta ternyata telah mendapat perhatian serius dari berbagai kalangan tak terkecuali dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Melalui Lajnah Khusus Intelektual (LKI) DPD 2 HTI Bogor Raya akan menyelenggarakan acara Halaqoh Intelektual Muslim (HIM).  Isu reklamasi pantai menjadi tema yang diangkat dalam acara itu.

Acara HIM yang sudah terselenggara ke-6 kalinya ini akan diadakan pada hari Sabtu, 21 Mei 2016 mulai pukul 08.00 WIB di Gedung Kusnoto, Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi LIPI Bogor. Menurut panitia, acara itu akan menghadirkan ratusan peserta intelektual dari berbagai bidang se-Bogor Raya dan sekitarnya.

Acara HIM yang bertemakan “Reklamasi Pantai dalam Perspektif Sosio-Politik dan Islam” bertujuan untuk membangun sinergi di kalangan intelektual muslim dan sebagai sarana edukasi publik, sekaligus memberikan solusi dari sudut pandang syariah Islam terhadap polemik reklamasi pantai yang sedang hangat dibicarakan.

HIM kali ini akan menghadirkan pembicara dari berbagai pakar di bidangnya antara lain Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS (Menteri Kelautan dan Perikanan RI Kabinet Gotong Royong 2001-2004), Dr. Yayat Supriatna (Pengamat Kebijakan Publik Nasional) dan Dr. M. Rahmat Kurnia, M.Si (DPP HTI). Nantinya para peserta pun diberi kesempatan untuk berdiskusi tanya jawab tentang kasus reklamasi ini.

Menurut panitia HIM, bagi yang tertarik dan ingin berpartisipasi mengikuti acara HIM tersebut caranya bisa mendaftar via online di alamat bit.ly/intelektualmuslim atau via SMS/WA dengan ketik nama (spasi) instansi (spasi) email (spasi) dan No. HP yang bisa dihubungi lalu kirim ke 085717718755. 

Meskipun acara HIM tanpa dipungut biaya atau gratis, panitia menghimbau kepada peserta yang ingin menghadirinya untuk segera mendaftarkannya mengingat keterbatasan tempat acara. Pada akhirnya HIM menjadi wadah untuk bertukar pikiran bagi para intelektual sehingga dapat memunculkan solusi terbaik yakni Islam dalam menghadapi berbagai permasalahan kehidupan.[]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline