A. Latar Belakang
Salah satu keputusan penting yang dihadapi manajer keuangan mengenai operasional perusahaan adalah keputusan mengenai struktur modal. Khususnya keputusan keuangan mengenai komposisi hutang, saham preferen, dan saham biasa yang digunakan oleh perusahaan.
Keputusan struktur modal berpengaruh langsung terhadap tingkat risiko yang ditanggung pemegang saham serta tingkat pengembalian atau return yang diharapkan. Keputusan struktur modal manajer tidak hanya mempengaruhi keuntungan perusahaan tetapi juga risiko yang ditanggung perusahaan.
Struktur modal adalah pilihan finansial antara hutang dan ekuitas. Teori yang menjelaskan hal ini antara lain teori trade-off, teori pecking order, dan lain-lain.
B. Pembahasan
Struktur modal merupakan gabungan dari kata "struktur" dan "modal". Istilah "struktur" sendiri diartikan sebagai susunan yang lebih rinci dari setiap bagiannya. Sedangkan kata "modal" adalah uang pokok yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha. Dengan demikian, struktur modal berarti penempatan uang modal untuk pengelolaan kegiatan usaha dari berbagai sumber untuk jangka waktu jangka panjang perusahaan.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa struktur modal atau "struktur modal" itu berkaitan . hingga kombinasi saham, saham preferensi modal, obligasi, pinjaman jangka panjang, laba ditahan, dan sumber dana jangka panjang lainnya yang berhasil dikumpulkan perusahaan. Hal ini membuat perusahaan memantau dengan cermat posisi keuangan perusahaannya di masa depan. Selain penjelasan di atas, beberapa ahli memiliki struktur modal yang jelas. Menurut para ahli, pengertian struktur modal adalah sebagai berikut:.
1. Berdasarkan pendapat dari Brigham dan Gapenski (2003) "Capital structure
adalah takaran atau pembanding penetuan kebutuhan belanja perusahaan,
melalui hutang, equitas, dan atau melalui penerbitan saham".
2. Dari keown,Et.Al. (2005) "Struktur modal adalah langkah atau gabungan
sumber investasi jangka panjang perusahaan".
3. Dari Wetson & Copeland (2005) "Struktur modal ialah permanent finance yang mencakup kewajiban jangka panjang, saham preferen dan penanaman modal
oleh pemegang saham".
4. Bambang riyanto (1992) "Struktur modal, pembelanjaan
permanen sebagai cerminan dari keseimbangan hutabg jangka panjang serta equitas sendiri."
Pada dasarnya struktur modal pada suatu perusahaan digunakan sebagai penyeimbang untuk menetapkan komposisi pendanaan (modal) perusahaan, jumlah proporsional dari keperluan pembelanjaan yang dapat perusahaan penuhi dengan menggabungkan sumber investasi jangka panjang, kemudian tercakup dalam modal sendiri yakni saham preferen, modal pemegang saham serta hutang jangka panjang. Ketika suatu nilai perusahaan berhasil terdorong secara optimal melalui penekanan seminimimal mungkin pada penggunaan Biaya Modal rata - rata (WACC) maka hal ini disebut sebagai optimalnya struktur modal. Seperti yang terkonsep dalam "cost of capital", menurut Riyanto (2010:294) arti dari struktur modal yang optimal yaitu "struktur modal yang dapat meminimumkan biaya penggunaan modal rata-rata (average cost of capital)".
a. Komponen Struktur Modal
Untuk memahami struktur modal suatu perusahaan, perlu diketahui komponen apa saja yang membentuk struktur modal suatu perusahaan. Secara umum struktur suatu perusahaan terbagi menjadi dua bagian yaitu utang dan ekuitas. Masing-masing komponen tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, berikut penjelasannya:
1. Utang
Utang merupakan salah satu cara perusahaan dapat memenuhi kebutuhan pembiayaan. Beberapa manfaat dari struktur modal utang adalah pengurangan pajak. Pembayaran bunga dapat dimasukkan ke dalam kategori pengeluaran bisnis yang dapat digunakan untuk mengurangi kewajiban pajak. Selain itu, para pendiri perseroan juga dapat mempertahankan kepemilikan sahamnya sehingga dapat mengelola perseroan tanpa campur tangan pemegang saham. Selain itu, para pendiri perusahaan berhak mendapatkan bagi hasil yang lebih besar dibandingkan jika perusahaan menjual sahamnya.
Modal yang diperoleh dari jumlah hutang dianggap sebagai pembiayaan dengan biaya modal yang rendah, tergantung pada keuangannya. . kinerja perusahaan. Biaya modal adalah perkiraan perhitungan yang dilakukan suatu bisnis untuk menentukan keuntungan minimum yang harus diperoleh suatu bisnis sebelum mengajukan pembiayaan. Bisnis dengan peringkat kredit tinggi bisa mendapatkan pembiayaan dari pemberi pinjaman atau bank dengan tingkat bunga lebih rendah dibandingkan bisnis dengan peringkat kredit rendah.
Modal awal sering kali diperoleh melalui pinjaman atau kartu kredit dari anggota keluarga. Beberapa pengusaha juga cukup beruntung mendapatkan kredit tanpa jaminan (KTA) berbunga rendah dari program pemerintah. Kategori modal hutang juga mencakup pinjaman bahan baku dari pemasok dan obligasi (obligasi).
2. Modal ekuitas
Dalam sumber pembiayaan ekuitas, perusahaan biasanya memperoleh modal dari dana pribadi atau usaha patungan anggota keluarga. Setiap anggota yang memberikan kontribusi dianggap sebagai pemegang saham, yang nantinya akan menerima imbalan berupa dividen sesuai persentase partisipasi dalam pembiayaan. Beberapa startup juga menerima investasi modal dari pemodal ventura (VC) atau angel investor.
Sumber pembiayaan ekuitas memperhitungkan keuntungan perusahaan yang tidak dihitung atau sering disebut laba ditahan. Sumber pembiayaan ini dapat meningkatkan nilai saham dan dapat digunakan untuk pengembangan usaha, akuisisi, dan ekspansi. Ekuitas merupakan bentuk pembiayaan dengan biaya modal tertinggi karena suatu perusahaan harus menunjukkan keuntungan yang tinggi untuk menarik minat investor.
3. Pembiayaan lainnya
Struktur modal lainnya adalah modal perusahaan asuransi, yaitu dana milik perusahaan asuransi, diterima dari nasabah yang membayar premi asuransi. Pelanggan tidak dapat mengambil uang ini tanpa kompensasi asuransi. Dana ini dapat digunakan untuk investasi atau dipinjamkan.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal
Penentuan struktur modal merupakan hal penting yang harus dilakukan manajemen berdasarkan kebutuhan utama perusahaan. Manajemen dapat memilih apakah perusahaan menggunakan lebih banyak utang untuk mempertahankan kepemilikan dan memperoleh lebih banyak keuntungan, atau lebih banyak ekuitas untuk mencegah perusahaan bangkrut.Hal lain yang perlu dipertimbangkan ketika menentukan struktur modal adalah jenis modal. tentang perusahaan yang dikelola. Kegiatan usaha yang bersifat musiman ini dinilai kurang sesuai dengan struktur permodalan pinjaman. Hal ini disebabkan perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya ketika pendapatan perusahaan memburuk secara musiman. Oleh karena itu, manajemen harus memasukkan ekuitas sebagai opsi pembiayaan utama dalam struktur modal perusahaan.CFO juga mempertimbangkan faktor inflasi dan suku bunga sebelum memutuskan utang. Manajer yang baik juga mengurangi beban keuangan perusahaan dengan meningkatkan margin, produktivitas, dan pengelolaan keuangan yang lebih rasional.
C. Kesimpulan
Struktur modal adalah kombinasi khusus antara hutang dan ekuitas yang digunakan perusahaan untuk membiayai operasi dan pertumbuhannya. Hutang terdiri dari pinjaman yang harus dibayar kembali, seringkali dengan bunga, sedangkan ekuitas mewakili modal saham perusahaan. Rasio utang terhadap ekuitas (D/E) merupakan ukuran struktur modal suatu perusahaan yang umum digunakan, yang dapat memberikan gambaran mengenai tingkat risiko. Perusahaan dengan proporsi hutang yang tinggi dalam struktur modalnya mungkin dianggap lebih berisiko bagi investor, namun mungkin juga memiliki potensi pertumbuhan yang lebih besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H