Lihat ke Halaman Asli

Jakarta Belum Tidur

Diperbarui: 21 Januari 2017   16:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangun Jakarta

Jakarta, kota yang mengandung berjuta cerita di setiap waktunya, sebuah kota yang memiliki luas 661,5 km2 dan ada memori di setiap tempatnya, tak ada satu pun orang di Indonesia yang tak mengenal kota yang dijadikan Ibu Kota Negara Indonesia ini, sedikit informasi untuk kalian para pembaca artikel ini, Indonesia sudah berpindah 3 kali Ibu kota, dari Yogyakarta lalu ke Bukit tinggi, hingga ke Jakarta sampai saat ini.

DKI Jakarta terbagi menjadi 5 wilayah kota administrasi dan 1 kabupaten administrative, yakni : Kota administrasi Jakarta Pusat dengan luas 47,90 km2, Jakarta Utara 142,20 km2, Jakarta Barat 126,15 km2, Jakarta Selatan 145,73 km2, dan Jakarta Timur 187,73 km2, serta kabupaten administratif Kepulauan Seribu 11,81 km2. Di sebelah Utara membentang pantai sepanjang 35 km, yang menjadi tempat bermuaranya 13 buahsungaidan 2 buah kapal. Di sebelah Selatan dan Timur berbatasan dengan Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi, sebelah Barat dengan Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang, serta di sebelah Utara dengan Laut Jawa.

Sesuai judul tulisan saya disini, saya menganggap Jakarta selalu memberikan kehidupan untuk warganya sepanjang harinya, Jakarta tak ada habisnya hingga sekarang, Jakarta selalu membawa hal baru di setiap eranya, tiada kata lelah untuk membuat Jakarta untuk tidak tidur dalam arti lain yaitu selalu memberikan dampak kepada masyarakatnya. Oleh karena itu, maka saya disini akan membahas tentang kemajuan Jakarta dari dulu hingga sekarang yang sudah menginjak tahun ke 489.

Transportasi

Kemajuan yang dialami Jakarta mungkin sudah bisa dirasakan oleh sebagian orang yang sekarang sudah berumur 50 tahun keatas, mereka merasakan Jakarta di jaman yang masih sepi dengan kendaraan, sekarang menjadi ramai kendaraan pribadi yang bertumbuh 12 persen setiaptahunnya, atau 5.500 sampai 6.000 unit perharinya, itu terjadi karena Jakarta menjadi pusat perekonomian di Indonesia, banyak orang merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan, dan banyak perusahaan perusahaan kendaraan bermotor pula yang sekarang sudah menjamur di daerah Jakarta. namun, pemerintah Jakarta sendiri sekarang sedang menjalankan proyek 10 flyover dan sudah terjadi satu yaitu di daerah permata hijau, 9 fly over lainnya yaitu berada di Pancoran, Jembatan Tiga Pluit, Jalan Panjang, Cipinang Lontar, Bintaro Permai, UP Santa, Kuningan Mampang, Pramuka Salemba, dan Jalan Kartin iyang di prioritaskan pada titik persilangan rel kereta api untuk mengurangi kemacetan.

Untuk kendaraan umumnya pun Jakarta sedang membangun fly over busway Cileduk – Blok M sepanjang 9,4km yang masih sesuai jadwal pengerjaan, dan akhir tahun 2018 nanti, kita juga akan kedatangan jalur transportasi baru yaitu Mass Rapid Transit (MRT) bawah tanah yang sedang dilaksanakan pengerjaannya sejak Oktober 2013.

Perairan

Banjir sudah sangat menyebalkan bagi semua orang, hampir semua kegiatan bisa terhenti akibat banjir, di jaman sekarang, Jakarta sedang gencar gencarnya memperbaiki masalah itu dengan cara memperbaiki sungai sungai dan tempat perairan lainnya yang menjadi penyebab Banjir di Jakarta. Contoh besarnya yaitu kali ciliwung, di jaman sekarang Ciliwung sudah terlihat bersih tidak seperti dua tahun belakangan ini yang bila terjadi hujan sudah pasti menjadi banjir akibat banyaknya sampah yang menyumbat.

Relokasi

Semakin banyaknya warga yang berdatangan ke Jakarta namun tak semua warga itu mendapatkan yang dia mau di Jakarta ini, mereka bahkan hanya menjadi gelandangan yang tak punya tempat tinggal yang layak di Jakarta, sehingga harus tinggal di tempat seadanya seperti di kolong jembatan. Untuk itu, pemerintah Jakarta sejak 2015 membangun beberapa rumah susun untuk relokasi mereka mereka yang tidak punya tempat tinggal yang layak, denganadanya tempat relokasi tersebut, tempat tempat yang tadinya dijadikan sebagai tempat tinggal oleh gelandangan tersebut akan dihilangkan karena mengganggu keindahan kota Jakarta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline