Lihat ke Halaman Asli

Regulasi Plastik Sudah Ditekan, Efektifkah Penerapan Regulasi?

Diperbarui: 11 Juni 2024   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Bersama Manager Toko Superindo Citraland, Pak Ruben (Tengah). Kiri (berbaju Biru) Vincent dan Kanan (Baju Hijau Dio) Selaku Mahasiswa Universitas/dokpri

Regulasi Plastik Sudah Ditekan, Efektifkah Penerapan Regulasi?

Pendahuluan

Penggunaan tas plastik sekali pakai menjadi isu lingkungan yang signifikan di seluruh dunia. Untuk mengurangi dampak negatifnya, berbagai langkah diambil, termasuk penggantian dengan paperbag atau tas yang dapat digunakan kembali. Artikel ini membahas hasil wawancara dengan tiga segmen berbeda (menengah ke atas, menengah, dan menengah ke bawah) terkait implementasi pengurangan tas plastik dan tantangan yang dihadapi. 

Artikel ini juga menawarkan solusi regulasi subsidi sebagai upaya untuk mengatasi tantangan tersebut. Kami Mahasiswa Ciputra akan menelisik lebih dalam mengenai penggunaan tas plasik sekali pakai dan upaya reduksi nya di tiga segmen toko yang berbeda.

Segmen Menengah ke Atas


Implementasi Less Plastic
Segmen menengah ke atas telah menunjukkan peningkatan kesadaran akan pentingnya pengurangan penggunaan tas plastik sekali pakai. Menurut manajer toko Superindo, kebijakan less plastic sudah diterapkan dengan baik. Toko menawarkan opsi tas bukan sekali pakai yang dapat dibeli oleh pelanggan. Untuk pembelian dalam partai besar, toko menyediakan dus secara gratis, mengurangi kebutuhan akan tas plastik.

Tantangan dalam SOP

Namun, perubahan Standard Operating Procedure (SOP) dalam toko yang manajerialnya sudah tertata rapi secara pusat, seperti Superindo, menghadapi tantangan yang signifikan. Meskipun kesadaran di kalangan pelanggan menengah ke atas meningkat, regulasi pemerintah yang mendorong pengurangan tas plastik sering kali dinilai memaksakan tanpa adanya dukungan berupa keringanan atau subsidi.

Segmen Menengah

dokpri

Foto Diatas adalah wawancara kami dengan pihak GM Toserba Drajat Lamongan, yaitu Pak Didik. Kanan (Dhika) selaku perwakilan Mahasiswa Universitas Ciputra Mata Kuliah Green Lifestyle

Kesadaran dan Implementasi di Toserba Drajat
General Manager Toserba Drajat di Lamongan, Pak Didik, menyatakan bahwa toko yang bersegmen menengah sudah menyediakan opsi berbayar untuk paperbag. Pembelian partai besar dilayani dengan dus bekas secara gratis. Pelanggan dapat memilih untuk membayar 4000 rupiah untuk paperbag berjenis SOS atau 10.000 rupiah untuk paperbag yang lebih tebal, biasanya digunakan untuk baju fashion.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline