Lihat ke Halaman Asli

Andhika Chandra Kias Chahyadi

Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Zona Kecil

Diperbarui: 9 Juni 2022   10:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari ini merupakan hari yang berbahagia untukku, bagaimana tidak, momen-momen yang aku lalui hari ini sungguh mengasyikan dan menghibur lara. Saat di sekolah, ku persembahkan nilai ujian yang cukup fantastis. Saat awalnya, mengapa ku kira raut wajah dari guru-guru berubah menjadi sangat cerah dan senyum ketika kita sedang berhadapan, ternyata ku tahu alasannya.

“Edi, Edi. Ibu bangga kepadamu, pertahankan usaha seperti itu dan terus mengasah diri.” Ujar dari guru favoritku. “Baik ibu, terima kasih kembali atas pengajaran yang telah diberikan sehingga sesuai dengan yang diharapkan.” Sahut ku.

Ya memang, ujian itu bisa dikatakan amat bergengsi karena mempertemukan sekolah-sekolah unggulan di Kabupaten Lokakarya yang diwadahi dalam sebuah olimpiade rutin tiap tahun. Olimpiade Ilmu Pengetahuan Sosial, atau yang diakronimkan menjadi OlimpIPS.

Teringat dengan pesan dari salah seorang guru di masa kecil, bahwa dimanapun berada jadikan itu menjadi rumah tempat bersandar dan mengembangkan diri. Tempat itu jatuh kepada tempatku menimba ilmu.

Terlepas dari olimpiade itu masih ada alur penyeleksian tahap selanjutnya untuk merebutkan gelar juara umum dan kategori sekolah terbaik, perkiraan kegiatan ini dilangsungkan dua minggu lagi. Jadi, masih ada persiapan untuk semua murid termasuk diriku dan sekolah untuk melakukan latihan-latihan dan semacam pembekalan.

Tungg, Tungg, Tungg...g, Jam sekolah telah usai, dan lonceng sekolah telah berbunyi waktunya bergegas untuk kembali ke rumah.

Saat menuju gerbang, tiba-tiba anak kelas sepuluh datang menghampiri. “Ka Edi, tunggu..,” terdengar suara dari seorang perempuan. “Iya ada apa?” ku timpa. Ternyata ia adalah Nita anak pindahan dari sekolah di komplek Cempaka.

“Boleh kenalan tidak ka? Aku Nita anak baru di sekolah ini, dan aku kenal kakak dari temanku yang kebetulan juga ikut osis yang kakak nahkodai.”

“Tentu. Oh, Nita ya namanya. Iya, salam kenal juga ya Aku Edi Purna Chandra, akrab disapa Edi.”

“Nita, ada apa memanggilku tadi dari belakang?”

“Begini ka Edi, tadi dengar-dengar kakak ikut OlimpIPS ya? Kebetulan aku rasa-rasanya menjadi tertarik dengan olimpiade seperti itu, apakah kakak bisa jelaskan detailnya seperti apa?”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline