Temanggung (11/08/2022) – Kebakaran merupakan bahaya nyata yang dapat terjadi dimana saja, termasuk wilayah desa.
Desa Malebo, Kandangan merupakan salah satu produsen penghasil kopi robusta terbanyak di Temanggung. Proses demi proses pembuatan kopi ini tidak luput dari adanya campur tangan listrik maupun api. Hal ini dapat menimbulkan resiko kebakaran yang dapat terjadi.
Untuk mencegah terjadinya kebakaran yang disebabkan oleh malfungsi dari proses pembuatan kopi, dapat dilakukan berbagai cara, salah satunya menggunakan alarm pendeteksi kebakaran.
Oleh karena itu, Andhika Almas Farid, Mahasiswa KKN TIM II 2021/2022 Universitas Diponegoro, Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik (FT) melakukan demonstrasi cara pembuatan alarm pendeteksi kebakaran kepada warga Desa Malebo, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung pada hari Senin (08/08/2022).
Mencoba memberi pemahaman terkait komponen yang diperlukan dalam pembuatan alarm pendeteksi kebakaran dan cara kerja dari alarm tersebut.
Untuk membuat alarm pendeteksi kebakaran dibutuhkan beberapa komponen, yaitu relay 5V, buzzer 3-24V, baterai 9V dan kabel inputnya, breadboard, kabel jumper dan tentunya flame sensor atau sensor api yang berfungsi untuk mendeteksi api. Sensor api ini ketika mendeteksi api akan menyebabkan buzzer aktif sehingga mengeluarkan bunyi yang nyaring. Untuk demonstrasi dan cara pembuatan dapat dilihat sebagai berikut.
Penulis : Andhika Almas Farid (S1 Teknik Elektro)
DPL : Muhyidin, S.Ag., M.Ag., M.H
Lokasi KKN : Desa Malebo, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung