Lihat ke Halaman Asli

Argentina, Jalan Panjang Mencapai Barcelona

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Argentina telah menuai dua kali hasil buruk di gelaran Copa America 2011. Mereka hanya mampu bermain imbang masing-masing 1-1 saat melawan Bolivia dan 0-0 saat melawan Colombia pagi tadi.  Hasil ini seakan menjauhkan mereka dari asa meraih gelar sejak terakhir pada 1993.

Argentina bermain cukup superior pada dua pertandingan awal. Mereka mencoba menduplikasi gaya bermain Barcelona yang saat ini bisa dikatakan tim terbaik dunia. Namun apa yang terjadi? Skuad Argentina terlihat belum padu dalam memeragakan tiki-taka ala Barcelona, beberapa pemain lebih memilih membawa bola sejauh mungkin daripada mengoper bola kepada teman terdekat. Argentina memang tim bertabur bintang, pemain berlabel bintang dengan ego yang tinggi, Sergio Batista belum mampu untuk memadukan pemain-pemain itu, sehingga mustahil menguasai tiki-taka dengan skuad yang belum padu dan hanya dua minggu. Barcelona dapat menguasainya karena mereka memainkannya seumur hidup mereka, sejak masih berstatus pemain binaan La Masia hingga menjadi bintang dunia sepak bola.

Tak Ada Gelandang Kreatif

Skuad Argentina tidak memiliki gelandang yang bisa memainkan peran Xavi Hernandez dan Andres Iniesta di Barcelona. Lionel Messi dapat bermain se'mengerikan' itu karena dia ditunjang oleh Xavi dan Iniesta. Skuad Albiceleste di Copa America 2011 membawa beberapa gelandang seperti Cambiasso, Gago, Pastore, dan Ever Banega. Mereka sepanjang dua pertandingan ini belum mampu menjadi metronome permainan dan menyokong Messi serta striker lain. Ini menyebabkan strategi tidak berjalan maksimal dan hasil buruk diraih pada dua laga awal.

Lebih Baik Tanpa Messi

Albiceleste dalam dua pertandingan awal masih menunjukkan ketergantungan pada Messi. Hal ini dibaca dengan baik oleh lawan mereka, umpan kepada Messi acap kali dipotong oleh lawan sehingga Messi terbukti hanya melakukan 2 tembakan dalam 2 pertandingan, berbeda sekali dengan 50 gol dalam 50 pertandingan di Barcelona. Messi juga menjadi bagian  penting dalam strategi Batista, satu tempat di lini terdepan sudah pasti milik Messi sedangkan dua sisanya diperebutkan lima striker lainnya. Hal yang terjadi mungkin berbeda jika Messi tidak ada di lapangan. Permainan Argentina akan semakin tidak mudah ditebak dan mungkin 'lepas' karena tidak ada sosok 'sebesar'  Messi di lapangan.

Andhika Yudha,




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline