Lihat ke Halaman Asli

Analisis Komunikasi Persuasif Burger Bangor dan Wendy's Burger dalam Sudut Pandang Teori Elaboration Likelihood Model

Diperbarui: 25 November 2023   01:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

           Elaboration Likelihood Model atau biasa dikenal dengan nama teori ELM. Menurut Littlejohn dan Foss (2012:108), teori ELM merupakan teori persuasi yang memiliki tujuan untuk memprediksi waktu serta proses individu terpersuasi atau tidak oleh suatu pesan. Ketika mempersuasi seseorang, akan menghasilkan perubahan sikap dari individu yang dipersuasi atau dibujuk. Dalam ELM, perubahan sikap dibagi menjadi dua jalur yaitu jalur sentral dan jalur periferal. Jalur sentral lebih berfokus terhadap isi pesan, mengutamakan ide dan informasi yang terkandung di dalamnya, dan mendalami bukti dan alasan yang disajikan. Sedangkan Jalur periferal adalah metode persuasi yang melibatkan pemrosesan informasi yang lebih dangkal. Dalam konteks ini, audiens tidak secara teliti menilai pesan, tetapi dipengaruhi oleh elemen-elemen periferal seperti sumber pesan, daya tarik pesan, atau kesesuaian pesan dengan keyakinan audiens.

            Lanjut pada deskripsi bisnis yang akan saya bandingkan yaitu Burger Bangor dan Wendy's. Di mulai dengan deskripsi Burger Bangor. Burger Bangor merupakan usaha yang berfokus pada industri makanan cepat saji di Indonesia. Burger Bangor merupakan bisnis dibawah naungan PT. Bangor Berkembang Bersama. Seperti namanya, bisnis ini menyajikan makan cepat saji dengan menu utama burger. Burger Bangor sendiri dimiliki oleh salah satu pebasket yang telah menjadi influencer yaitu Denny Sumargo dan temannya yang bernama Anli Maleaki Butar. Burger Bangor pertama kali dibangun tahun 2019 yang berlokasi di Jakarta Barat, namun kini Burger Bangor telah merambah di banyak titik pulau Jawa hingga saat ini telah ada di pulau Sumatra.

            Bisnis diatas akan saya bandingkan dengan bisnis makanan cepat saji yang terkenal di kancah internasional. Perusahaan tersebut bernama Wendy's. Wendy's pertama kali didirikan di Ohio pada tahun 1969. Wendy's pertama kali didirikan oleh seseorang bernama Dave Thomas. Wendy's merupakan perusahaan cepat saji yang memiliki menu utama yaitu burger. Pada tahun 2010, cabang dari Wendy's Burger telah mencapai kurang lebih 6.000 gerai di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Wendy's masuk ke Indonesia pada tahun 1991 di Jakarta. Wendy's pertama kali dibawa ke Indonesia oleh PT. Wendy Citrarasa namun pada tahun 2012 diambil alih oleh perusahaan Chairul Tanjung dan diubah namanya menjadi PT. Trans Burger.

            Masuk pada analisis perbandingan komunikasi persuasi dalam kedua bisnis tersebut. Bila dilihat dari teori ELM, Wendy's Burger lebih condong menggunakan jalur sentral yang menampilkan testimoni pelanggan yang puas dengan produk burger yang dikeluarkan oleh Wendy's Burger. Testimoni pelanggan dapat membuktikan bahwa Wendy's Burger nikmat dan direkomendasikan. Selain itu, iklan Wendy's burger menampilkan bagian bagian atau lapisan lapisan yang membentuk burger dan terlihat sangat fresh dan menggiurkan. Sebagai audience, hal tersebut sangat mempersuasi saya dan mengundang saya untuk membeli produk tersebut. Jalur sentral dapat menjadi strategi komunikasi persuasi yang efektif untuk menarik perhatian konsumen yang peduli dengan kualitas, rasa, dan manfaat kesehatan dari produk yang ditawarkan. Namun, strategi ini membutuhkan upaya yang lebih besar untuk membuat pesan yang meyakinkan.

            Berbeda dengan Wendy's Burger yang lebih condong pada jalur sentral, Burger Bangor lebih menggunakan jalur periferal. Hal ini dapat dilihat pada produk yang dipasarkan melalui perantara para influencer. Hal ini dianggap sebagai sumber pesan yang menarik audience yang belum mengenal Burger Bangor namun mengenal influencer. Burger Bangor juga menggunakan kemasan yang menarik dengan warna utama hijau. Terakhir Burger Bangor menjual produknya dengan harga yang terbilang terjangkau untuk masyarakat Indonesia. Secara keseluruhan, strategi komunikasi persuasif Burger Bangor dapat dinilai efektif dalam menarik perhatian konsumen. Namun, Burger Bangor dapat mengembangkan strategi komunikasi persuasifnya secara lebih efektif dengan cara meningkatkan konsistensi dalam penggunaan kedua jalur persuasi, memilih sumber pesan yang lebih relevan dengan target konsumen, dan melakukan riset pasar untuk memahami faktor-faktor periferal yang paling berpengaruh pada target konsumen.

Daftar Pustaka:

Griffin, EM. 2003. A first look at communication theory. Fifth edition. Singapore: McGraw-Hill.

Gass, Robert H & Steiner. 2011. Persuasion: Social influence and compliance gaining. Fourth edition. Boston: Pearson.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline