Lihat ke Halaman Asli

Ijoel Anderline

Penikmat & Peracik Kata

Teroris "Katanya"

Diperbarui: 17 Januari 2016   18:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 

Lagi dan lagi.
kembali negeri terusik
Dengan ulah manusia bernyali,
Menantang ketatnya barisan pengamanan negeri.

Demi kepuasan.
Mereka tak perduli.
Korban tak berdosa berjatuhan.
Mengelapar diatas tanah bumi pertiwi.

Demi perjungan, katanya.
Segala cara di lakukan.
Biarpun bertaruh nyawa
Dan berujung dengan kematian.

Perjuangan memerlukan pengorbanan,itu katanya.
Tetapi bagiku, perjuangan mereka, begitu laknat.
Hingga aku berkata, mereka manusia berilmu, tapi sesat.
Nyawa manusia manusia tak di hargainya.

Demi kebencian.
Mereka membunuh sekehendak hati.
Seperti tak ber-Tuhan, namun ber-Tuhan
Akhirnya mereka menggali kuburan sendiri.

‪#‎anderline‬.
BLPN 140116 21:15

 Oleh: Anderline

Puisi Puisi inpirasi teror bom sarina DISINI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline