Lihat ke Halaman Asli

Ijoel Anderline

Penikmat & Peracik Kata

Pagi Masih Awal

Diperbarui: 18 Juni 2015   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi masih awal,
pemandangan lumrah seakan mengawal,
kala pandangan terhenti ditujuan,
segerombolan bocah pengais rejeki berebutan mainan,

Hembusan angin becampur debu,
bercampur sampah, mereka tak peduli
kecerian seakan surga bagi mereka saat ini,
hati terkadang iba, melihat pemandangan ini,
Namun merekan takkan pernah peduli,
mereka hanya peduli pejalan kaki yang merongoh kocek dari saku,

Pagi masih awal,
pengais rejeki jalan berebut mencari perhatian,
berburu iba untuk mendapatkan hasil,
dari pejalan kaki berkantong tebal,
dari mereka yang berhati dermawan,

Pagi masih awal.
kala pandangan disuguhkan,
anak masa depan yang tersudutkan
dari perintah majikan yang keterlaulan
yang hanya ingin mencari keuntungan,
dari hasil keringat mereka yang kini dalam cengkramannya 

‪#‎anderline

BLP 190614




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline