Bandung, Jawa Barat -UMKM memegang peranan penting dalam sektor perekonomian, selain berkontribusi dalam pendapatan negara, UMKM juga sebagai solusi bagi kemiskinan & pengangguran lantaran sanggup membuka lapangan kerja baru. Dilansir dari store.sirlo.com UMKM merupakan tonggak penting perekonomian Indonesia. Sekitar 99,9% usaha di Indonesia merupakan UMKM. Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada tahun 2020 mencatat, bahwa UMKM berkontribusi terhadap PDB sebesar 61 persen dan mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja. Jadi, peran UMKM sangat penting dalam perekonomian.
Kota Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia, yang terkenal sebagai kota dengan memiliki banyak keunggulan, salah satunya kawasan industri dan perdagangan yang memiliki potensi untuk menjadi pusat bisnis sekaligus tempat wisata. Meski begitu pelaku UMKM di Kota Bandung juga mengalami permasalahan, menurut ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bandung, UMKM banyak yang masih terkendala dengan pemasaran, sebab para pelaku usaha belum bisa memasarkan produk dengan maksimal (Andri Juwandi dalam Fauzi, 2017).
Dilansir dari blog.amartha.com sejak akhir tahun 2021 lalu, Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) ingin mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) segera melek digital, dengan target 30 juta pelaku UMKM terhubung dengan ekonomi digital di tahun 2024. Seperti UMKM yang berada di kelurahan Cipaganti, ada beberapa yang belum digitalisasi bisnisnya, mereka memasarkan bisnis mereka secara tradisional. Untuk itu, Universitas Pendidikan Indonesia, menyelenggarakan kegiatan KKN Tematik (Kuliah Kerja Nyata), yang dilaksanakan sekitar satu bulan, tepatnya pada tanggal 11 Juli 2022 - Agustus 2022. Saya Andari Listianti salah satu anggota kelompok 68 yang berfokus pada UMKM Kelurahan Cipaganti, yang dimana fokus program kerja yang dilakukan yaitu mengenai pemanfaatan digitalisasi bagi UMKM. Program kerja yang dilakukan di bawah bimbingan Dra. Heni Rusnayati. M.Si selaku dosen pembimbing lapangan.
Kegiatan sosialisasi UMKM ini diimplementasikan kepada masyarakat Cipaganti, khususnya pemilik UMKM yang pemasarannya belum digitalisasi, kegiatan ini dilaksanakan di Aula kelurahan Cipaganti yang berlokasi di Kelurahan Cipaganti, Jl. Hegar Asih II No. 13. Proses program kerja ini dimulai dengan sosialisasi dengan cara mempresentasikan materi mengenai revolusi Industri 4.0, urgensi digitalisasi bisnis, urgensi digitalisasi bisnis bagi UMKM, selain itu juga kami memberikan content marketing (foto produk) dan tips dan trik pengambilan foto produk.
Untuk bagian pengambilan foto produk, penulis beserta rekan kelompok melakukan demo secara langsung dengan berbantuan Handphone agar para pelaku UMKM bisa mengikutinya dengan mudah, dengan hasil yang bagus, tanpa berpikir harus menggunakan kamera profesional.
Kegiatan sosialisasi UMKM ini bertujuan untuk memberikan informasi dan membantu para pelaku UMKM mengenai mengenai pentingnya digitalisasi serta tips dan trik pembuatan foto produk. Dengan menggunakan pemasaran digital dan tips and trik foto produk, pelaku UMKM akan merasakan manfaatnya, diantaranya produk yang mereka pasarkan akan lebih dikenal lebih banyak orang, foto yang bagus dan menarik akan menjangkau lebih banyak konsumen dan juga membantu peningkatan penghasilan menjadi lebih baik.
Kegiatan setelah melakukan sosialisasi, yaitu melakukan pendampingan dengan cara turun langsung ke lapangan, dan berdiskusi terkait dengan digitalisasi pemasaran mengenai UMKM-nya secara langsung. Ada dua UMKM yang pemasarannya belum digital, yaitu ibu Sumarni UMKM Seblak, dan juga ibu Dina pemilik UMKM kue basah dan risoles. Ibu Sumarni pemasarannya hanya lewat WhatsApp dan obrolan dari mulut ke mulut, juga belum memiliki logo untuk UMKM-nya. Ibu Dina sudah memiliki logo, tetapi logonya perlu diperbaharui, karena kurang menarik dan masih menggunakan desain zaman dahulu, lalu pemasaran yang dilakukan oleh ibu Dina, yaitu melalui WhatsApp dan juga menitipkan risolesnya pada toko kue yang sudah dikenal banyak orang, dengan cara seperti itu risoles ibu Dina akan dilihat oleh orang yang sudah menjadi pelanggan tetap toko kue.
Fokus penulis sendiri, yaitu membantu pelaku UMKM dalam membuat logo, logo yang dibuat bukan hanya ada satu, tetapi masing-masing dibuatkan empat logo, logo itu akan diberikan kepada pemilik UMKM agar mereka memilih berdasarkan kesesuaian dengan UMKM yang mereka miliki. Logo merupakan salah satu hal penting bagi bagi pemilik usaha dan sangat berperan penting bagi produk, karena logo mencerminkan produk yang dipasarkan. Logo mampu mencerminkan sebuah identitas, dengan adanya logo, produk akan lebih dikenal banyak orang. Logo harus mampu menarik minat masyarakat untuk lebih cepat dalam mengakui sebuah produk, maka dari itu logo yang baik harus dapat menggambarkan yang diwakilinya, dan harus memiliki keunikan yang dapat membedakannya. Karena logo yang memiliki keunikan dan menarik kan lebih dikenal dan diingat oleh masyarakat.