Lihat ke Halaman Asli

Andang Masnur

Komisioner

Menabur Benih Demokrasi di Lembah Routa

Diperbarui: 27 Oktober 2020   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Andang Masnur saat membawakan materi pendidikan Pemilih pada pelajar SMA sederajat di Kec. Routa-Konawe 

Sebagai upaya dalam memberikan pengetahuan tentang kepemiluan dan demokrasi kepada masyarakat, KPU melaksanakan program Pendidikan Pemilih. Program ini mengusung tema "KPU go to Campus" untuk mahasiswa dan "KPU go to School" untuk siswa SMA sederajat. 

Pendidikan pemilih ini dilakukan secara continue setiap tahunnya oleh KPU meskipun suatu daerah sedang tidak melaksanakan tahapan Pemilu atau pun Pilkada. 

Tujuannya tentu untuk memberikan pemahaman kepada para pemilih pemula yang nantinya akan menjadi generasi pelanjut yang sadar demokrasi. Kita membutuhkan generasi berikutnya yang melihat demokrasi sebagai sebuah wadah yang legal dalam melahirkan pemimpin yang tepat dengan proses yang benar.

Pendidikan pemilih KPU Kab. Konawe kali ini berbeda. Jika biasanya menyisir kampus dan sekolah yang terjangkau dari ibu kota konawe, tapi kali ini memilih kecamatan Routa. Sebuah wilayah dengan predikat terpencil di Konawe.

Ada dua buah sekolah menengah atas sederajat yang berada di wilayah itu yakni SMA N Routa dan Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Darul Ulum Routa. Kedua sekolah inilah yang ditunjuk sebagai salah satu tempat kegiatan pendidikan pemilih oleh KPU Kab. Konawe tahun 2020.

Menembus Batas Mengabdi Tanpa Batas
Akses perjalanan ke Routa hanya bisa ditempuh dengan cara "menembus batas". Alternatif pertama dengan melewati kabupaten Kolaka Timur, Kolaka, Kolaka Utara kemudian masuk wilayah Sulawesi Selatan dan kemudian menyebrang Danau Towuti untuk kemudian masuk kembali ke wilayah konawe yaitu kecamatan Routa.

Lama perjalanan dengan alternatif ini ditempuh selama lebih dari 24 jam. Biasanya ketika berangkat dari Konawe masyarakat akan memilih menginap di perbatasan Sultra dan Sulsel untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan dengan menggunakan kapal menyebrangi Danau Towuti.

Sedangkan alternatif kedua adalah melewati kabupaten tetangga yaitu Konawe Utara dan  terus ke arah utara yang sudah dekat dengan perbatasan provinsi Sulawesi Tengah lalu kemudian masuk menyusuri jalan terjal sejauh lebih kurang seratus kilo meter untuk bisa tiba di ibu kota kecamatan Routa.

Rute ini terbilang lebih menghemat waktu karena bisa ditempuh dalam waktu 10 sampai 12 jam saja. Tetapi membutuhkan fisik yang ekstra kuat baik pengendara maupun kendaraan yang akan melintas. Sebab jalanan yang masih di dominasi jalan berupa bebatuan akan menguras fisik. 

Kondisi jalan juga begitu terjal dan curam sehingga pengendara untuk melintasi jalanan ini mesti ekstra hati-hati. Sebab jika tidak kendaraan bisa saja menabrak tebing disatu sisi atau malah terpelosok ke jurang dilain sisinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline